Suara.com - Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini atau yang karib disapa Risma, beberapa kali terlihat meluapkan emosinya di depan publik dengan marah-marah.
Akhir-akhir ini, mantan Wali Kota Surabaya tersebut menjadi sorotan publik usai meluapkan amarahnya dengan mengancam memindahkan aparatur sipil negara (ASN) anak buahnya ke Papua.
Suara.com merangkum sejumlah luapan emosi Risma yang sarat jadi perbincangan publik dalam beberapa tahun terakhir.
1. Ancam Pindahkan ASN ke Papua, Juli 2021
Baca Juga: Kemensos: Istilah Pergi ke Papua yang Diungkapkan Mensos Merupakan Bentuk Motivasi
Mensos Tri Rismaharini kembali meluapkan amarahnya kepada anak buahnya yang berstatus Aparat Sipil Negara (ASN). Tak hanya itu, dia bahkan mengancam akan memindahkan anak buahnya ke Papua karena dianggap tidak becus bekerja.
Persoalan tersebut bermula saat sejumlah ASN Kemensos tidak ikut membantu memasak di dapur umum yang dibuat institusianya, saat berkunjung ke Balai Wyataguna Bandung pada Selasa (13/7/2021).
Dia mendapati dapur umum yang didirikan Kemensos itu hanya dikerjakan petugas dari Tagana dan petugas lainnya. Sementara dia menilai ASN lainnya di lingkungan Kementerian Sosial hanya bekerja di dalam kantornya masing-masing.
Saking kesalnya, Mantan Wali Kota Surabaya itu pun mengancam akan memutasikan para ASN di Wyataguna itu untuk bekerja di daerah Papua karena tidak turut membantu pekerjaan di dapur umum tersebut.
"Sekarang saya nggak mau lihat seperti ini, kalau saya lihat lagi, saya pindahkan ke Papua, saya nggak bisa mecat kalau nggak ada salah, tapi saya bisa pindahkan ke Papua sana teman-teman," kata dia.
Baca Juga: Roberto: Video Gisel-Nobu Tak Cuma Satu, Pernah Hubungan Intim di Palembang dan Surabaya
2. Ngamuk Karena Mobil PCR, Mei 2020
Kejadian berikutnya terjadi ketika Risma menuding bantuan mobil PCR dari BNPB yang diklaim untuk Pemkot Surabaya diserobot Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur (Jatim).
Dia ngamuk sampai gemetar saat menelepon pihak Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di halaman Balai Kota Surabaya, Jumat (29/5/2020).
"Enggak bisa kerja, siapa yang enggak bisa kerja? Kalau ngawur nyerobot itu siapa yang enggak bisa kerja," ujar Risma saat berbicara melalui telepon genggamnya.
Saat itu, Risma menyebut nama Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim Joni Wahyuhadi. Risma juga mengatakan, jika dirinya yang meminta bantuan mobil PCR melalui beberapa koleganya.
3. Kantor Kecamatan Kotor, Februari 2018
Kejadian berikutnya terjadi saat Risma melakukan sidak di Kantor Kecamatan Tandes Surabaya, pada Februari 2018.
Amarah Risma langsung mencuat saat mendapati kondisi kantor kecamatan tersebut tengah kotor. Camat dan sejumlah ASN pun kena semprot.
Risma bahkan membersihkan sendiri debu dan kotoran di Kantor Kecamatan Tandes tersebut.
"Liat itu, liat kantormu itu, sudah tak bersihkan!" kata Risma memarahi si camat.
4. Marahi ASN Saat Apel, Oktober 2017
Selanjutnya adalah aksi Risma saat memarahi seorang aparatur sipil negara (ASN) karena kedapatan bercanda dan tak memperhatikan arahannya.
Dengan penuh amarah Risma lantas mendatangi ASN tersebut dan memintanya untuk berdiri di depan peserta apel yang lain.
Video kemarahan Risma tersebut terekam oleh kamera seorang wartawan dan akhirnya beredar viral di media sosial, pada Oktober 2017.
"Jangan ketawa, sini kamu," kata Risma, sembari menunjuk ASN tersebut.
5. Sidak Pelayanan e-KTP, September 2016
Risma juga terlihat meluapkan amarahnya saat melakukan sidak di Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Surabaya, September 2016 lalu.
Risma terlihat marah besar lantaran mendapati pengurusan e-KTP yang bermasalah. Hal itu pun terekam dalam liputan salah satu televisi swasta nasional Indonesia.
"Panggil ahli IT. Masa kerja pakai software begini, enggak professional. Kamu ngerti nggak," kata Risma pada anak buahnya.
6. Taman Bungkul yang Rusak, Mei 2014
Kali pertama Risma terlihat emosional di depan publik adalah ketika ia marah besar saat mengetahui banyak tanaman di Taman Bungkul, Surabaya, rusak diinjak warga.
Risma mencak-mencak kepada para pengunjung dan penyelenggara acara pada 11 Mei 2014 lalu.
Saat itu, tanaman di Taman Bungkul diketahui rusak akibat diinjak warga yang berebut es krim gratis. Risma pun tak terima. Penyelenggara acara pun jadi sasaran amarahnya.
"Lihat itu rusak semua. Sekian puluh tahun kami bikin itu, ngerti ndak. Itu semua uang rakyat," kata Risma, kepada panitia.