Suara.com - Para penyedia jasa service handphone berharap ada keringanan biaya sewa dari pengelola Mal PGC Cililitan, sebab mereka harus tetap membayar meski pusat perbelanjaan itu ditutup imbas penerapan PPKM Darurat.
Teguh salah satu tukang servis handphone meminta agar pengelola untuk mempertimbangkan keinginannya itu. Mengingat mereka yang tidak dapat lagi bekerja seperti biasa, semenjak PPKM Darurat diterapkan.
“Ini dapat kabar disuruh bayar semuanya. Kami enggak sanggup, biaya listrik dan sewanya,” kata dia kepada wartawan di depan Mal Cililitan, Jakarta Timur.
Untuk saat ini saja, Teguh harus turun ke jalan menjajakan jasanya demi mengumpulkan pundi-pundi rupiah untuk anak istrinya. Dia bersama tukang service handphone lain, menawarkan jasanya kepada pengendara yang melintas di jalan depan Mal PGC.
Baca Juga: Mal Ditutup, Tukang Servis HP Tawarkan Jasa di Pinggir Jalan
“Duit dari mana, sedangkan nyari duit sampingan gini saja (turun ke jalan) susah,” ujarnya.
Namun sejauh ini kata Teguh, dari pihak pengelola belum ada pembicaraan akan memberikan keringanan kepada mereka. Mereka kekinian harus segera membayarkan biaya sewa dan listrik.
“Enggak ada (pembicaraan keringanan), Kemarin sebelum tutup di bagian service cash kita disuruh bayar,” ujarnya.
Diketahui dalam aturan PPKM Darurat, seluruh tokoh di pusat perbelanjaan di Jakarta ditutup, kecuali restoran, supermarket dan tokoh yang menjual obat-obatan. PPKM Darurat diterapkan sejak tanggal 3 sampai 20 Juli 2021.
Baca Juga: Mal Tutup Imbas PPKM, Tukang Servis HP Jajakan Jasa di Pinggir Jalan