Tukang Servis HP di Depan PGC Pilih Dikejar-kejar Petugas karena Takut Mati di Rumah

Rabu, 14 Juli 2021 | 15:41 WIB
Tukang Servis HP di Depan PGC Pilih Dikejar-kejar Petugas karena Takut Mati di Rumah
Wanita salah satu penyedia jasa servis gawai yang melapak di depan Mal PGC Cililitan, Jakarta Timur. (Suara.com/Yaumal)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penyedia jasa servis handphone di Pusat Grosir Cililitan (PGC), Jakarta Timur mengeluhkan dengan aturan PPKM Darurat karena membuat kegiatan mereka terhenti. Agar bisa menyambung hidup di masa Covid-19, mereka pun nekat melapak di depan mal PGC untuk menjajakan jasanya.

Teguh adalah salah satunya, tukang service handphone yang kekinian harus menjajakan jasanya di depan Mal PGC Cililitan.

“Kami di rumah, yang ada mati-mati juga. Kami enggak boleh keluar, karena takut mati. Di rumah kita enggak makan, juga mati,” kata Teguh kepada wartawan di lokasi, Rabu (14/6/2021).

Selain untuk menyambung hidup, upaya ini dilakukannya agar tetap bisa membayar sewa kios. Kata dia meski aktivitas Mal PGC Cililitan ditutup, mereka tetap harus membayar biaya sewa dan listrik. 

Baca Juga: Ini 3 Tersangka Kerusuhan Razia PPKM di Surabaya, Salah Satunya Warga Bangkalan

Penampakan tukang service handphone yang melapak di depan mal PGC Cililitan imbas PPKM Darurat. (Suara.com/Yaumal)
Penampakan tukang service handphone yang melapak di depan mal PGC Cililitan imbas PPKM Darurat. (Suara.com/Yaumal)

“Tetap bayar. Terus kami nyari uang dari mana, untuk menutupi itu,” imbuh Teguh.

Beraktivitas di jalanan bukan tanpa risiko, Teguh mengaku, beberapa kali harus kucing-kucingan dengan petugas Satpol PP. 

“Tapi ya mau bagaimana lagi. Ya kucing-kucingan. Satpol PP pergi kita datang lagi,” ujarnya.

Keluhan yang sama juga diungkapkan Asep, dia mengaku harus putar otak untuk tetap bisa bertahan pada masa pandemi ini. Turun ke jalan pun dia lakukan untuk tetap mendapatkan pundi-pundi rupiah. 

Penampakan tukang service handphone yang melapak di depan mal PGC Cililitan imbas PPKM Darurat. (Suara.com/Yaumal)
Penampakan tukang service handphone yang melapak di depan mal PGC Cililitan imbas PPKM Darurat. (Suara.com/Yaumal)

Semenjak turun ke jalan, dia mengaku hanya mendapatkan penghasilan sekitar Rp700 ribu. Itu pun harus dibagi lagi.

Baca Juga: Selama PPKM Darurat, Masih Banyak Warga Ogah Pakai Masker dan Jaga Jarak

“Kan saya anggota ada 6 orang, paling bagi-bagi rata,” ujarnya.  

Turunnya penyedia jasa service handphone Mal PGC ke jalanan telah terjadi sejak 3 Juli lalu, bertepatan dengan penerapan PPKM Darurat.

Diketahui berdasarkan aturannya, seluruh aktivitas di sejumlah mal Jakarta ditiadakan, guna menekan laju penularan Covid-19. Jual beli yang diizinkan hanya bagi restoran/kafe, supermarket dan apotek. Khusus untuk restoran atau kafe tidak bisa makan di tempat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI