Selama PPKM Darurat, Masih Banyak Warga Ogah Pakai Masker dan Jaga Jarak

Rabu, 14 Juli 2021 | 15:15 WIB
Selama PPKM Darurat, Masih Banyak Warga Ogah Pakai Masker dan Jaga Jarak
Ilustrasi--Warga di Bogor diborgol karena tidak memakai masker. (Suara.com/Andi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat masih ada 95 dari 394 kabupaten/kota yang warganya memiliki tingkat kepatuhan memakai masker kurang dari 75 persen, padahal ledakan pandemi Covid-19 belum mereda.

Ketua Bidang Data Dan Teknologi Informasi Satgas Covid-19, Dewi Nur Aisyah memaparkan 39 kabupaten/kota di antaranya bahkan berada di bawah 60 persen tingkat kepatuhan memakai masker warganya.

"Jadi di level kabupaten/kota ada sekitar 24,11 persen kabupaten/kota yang kepatuhannya rendah, di bawah 75 persen," kata Dewi dalam diskusi virtual Satgas Covid-19, Rabu (14/7/2021).

Sementara dari aspek menjaga jarak, terdapat 112 atau 28,43 persen dari 294 kabupaten/kota yang memiliki tingkat kepatuhan jaga jarak kurang dari 75 persen.

Baca Juga: Viral Usai Dipecat, Kuli Bangunan Ini Dapat Tawaran Kerja dari Anggota DPR

"Secara nasional kepatuhan menjaga jarak kita lebih rendah dibandingkan kepatuhan memakai maskernya," ucapnya.

Adpun 5 Provinsi dengan tingkat kepatuhan memakai masker terendah antara lain; Gorontalo, Bangka Belitung, Papua, Sulawesi Tenggara, dan Kalimantan Barat.

Sementara 5 provinsi dengan tingkat kepatuhan menjaga jarak terendah antara lain; Kalimantan Utara, Bangka Belitung, Gorontalo, Bengkulu, dan DKI Jakarta.

"Ini evaluasi untuk kita semua, bagaimana seluruh elemen masyarakat dari level terkecil ini semua harus memiliki sumbangsih kontribusi yang sama meningkatkan kedisiplinan menggunakan masker, jaga jarak," jelasnya.

Dewi menyebut data ini ada di aplikasi Bersatu Lawan Covid-19 (BLC) yang bisa menjadi acuan bagi posko-posko PPKM Darurat di level terkecil untuk memantau wilayahnya dan mengambil tindak lanjut pengawasan di lapangan.

Baca Juga: Aksi Para Badut Ajak Masyarakat Menggunakan Masker

"Itulah kenapa kita gunakan data yang lebih mikro, seluruh posko daerah kita sudah bisa melihat kelurahan dan desa mana yang kepatuhannya rendah, itu bisa ditargetkan untuk sasaran operasi penegakkan disiplin," pungkas Dewi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI