Kontroversial! 4 Ujaran Politikus PAN saat Lonjakan Kasus Covid-19, Menuai Kritik

Rabu, 14 Juli 2021 | 14:57 WIB
Kontroversial! 4 Ujaran Politikus PAN saat Lonjakan Kasus Covid-19, Menuai Kritik
Ilustrasi gedung DPR, MPR, DPR, di Jalan Gatot Subroto. [Suara.com/Bowo Raharjo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Anggota Komisi IX DPR RI, Saleh Partaonan Daulay. (Dok: DPR)
Anggota Komisi IX DPR RI, Saleh Partaonan Daulay. (Dok: DPR)

Pakar penyakit menular dari University of Maryland Amerika Serikat, Dr Faheem Younus, mengkritik kegiatan penyemprotan disinfektan di jalanan yang masih dilakukan Indonesia adalah sia-sia. 

Namun, pernyataan yang diberikan oleh Faheem Younus tersebut dipertanyakan oleh pejabat dari anggota Komisi IX (Kesehatan) DPR RI, Saleh Partaonan Daulay. 

Ketua Fraksi PAN tersebut meminta bukti akademik dari pernyataan tersebut.

"Kalau dibantah (penyemprotan disinfektan di jalan sia-sia) nggak benar, ya bukti akademiknya apa?," kata Saleh Partaonan Daulay.

3. SARANKAN RS KHUSUS PEJABAT

Sosok Wasekjen PAN, Rosaline Irene Rumaseuw. (Instagram/@dr.rosalinerumaseuw)
Sosok Wasekjen PAN, Rosaline Irene Rumaseuw. (Instagram/@dr.rosalinerumaseuw)

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional, Rosaline Irene Rumaseuw, mendapat sorotan tajam dari publik karena meminta pemerintah menyediakan rumah sakit khusus anggota DPR dan pejabat.

Pasalnya, Rosaline menuturkan banyak anggota dewan, pejabat, dan sanak keluarganya yang positif Covid-19, namun kesusahan mendapatkan ruang di RS.

 "Saya minta perhatian kepada pemerintah, bagaimana caranya harus ada rumah sakit khusus buat pejabat negara. Segitu banyak orang dewan kok tidak memikirkan masalah kesehatannya," kata Rosaline saat menjadi pembicara webinar Persepsi Netizen Terhadap Penanganan Covid-19, Rabu (7/7/2021).

Menurut Rosaline, RS khusus pejabat itu masih wajar, karena para pejabat negara termasuk anggota DPR sudah bekerja untuk rakyat.

Baca Juga: Agar Pasien Isolasi Mandiri Tetap Aman, Ini Hal yang Mesti Diperhatikan

Rosaline menuturkan, banyak pejabat negara yang kesulitan memperoleh layanan kesehatan saat jumlah pasien positif covid-19 melonjak naik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI