CEK FAKTA: Benarkah Detektor Radiasi Elektromagnetik Bisa Deteksi Chip di Vaksin Corona?

Rabu, 14 Juli 2021 | 13:43 WIB
CEK FAKTA: Benarkah Detektor Radiasi Elektromagnetik Bisa Deteksi Chip di Vaksin Corona?
CEK FAKTA Detektor Radiasi Elektromagnetik Bisa Deteksi Nano Chip di Vaksin Corona. (Turnbackhoax.id)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Berdasarkan penelusuran Turnbackhoax.id -- jaringan media Suara.com, video dengan narasi vaksin Covid-19 mengandung chip nano itu tidak benar.

Dilansir dari PolitiFact, para ahli mengatakan tidak mungkin vaksin COVID-19 dapat berkontribusi pada penciptaan medan elektromagnetik yang akan memicu detektor EMF. Kepala Kelompok Penelitian vaksin Mayo Clinic, Dr. Gregory Poland menegaskan tidak ada vaksin yang bisa mengandung logam.

Sementara itu, seorang profesor di Divisi Penyakit Menular di Departemen Kedokteran Universitas Johns Hopkins, Dr. Stuart Ray menjelaskan bahwa semua benda memancarkan EMF. Hal ini dikarenakan EMF adalah radiasi apa pun dan semuanya memancarkan energi kecuali pada nol mutlak.

Dengan pemikiran ini, Ray mengatakan ada kemungkinan bahwa tubuh manusia dapat memancarkan semacam radiasi – dan para ahli mengonfirmasi bahwa semua hal, termasuk tubuh manusia, memancarkan radiasi.

“Tapi tidak ada sama sekali dalam vaksin yang kami harapkan untuk mengubah jumlah radiasi yang dikeluarkan seseorang,” kata Ray.

Dia juga merinci bahwa vaksin COVID-19 tidak akan memengaruhi jumlah radiasi seseorang. Karena itu, tidak mungkin vaksin virus corona mengandung logam.

KESIMPULAN

Dari penjelasan di atas, maka narasi yang menyebut bahwa vaksin mengandung logam atau nano chip atau nano bot yang menyebabkan radiasi elektromagnetik dalam diri manusia meningkat adalah hoaks.

Narasi tersebut masuk dalam kategori konten yang menyesatkan atau misleading content.

Baca Juga: Stok Vaksin Covid-19 di Pekanbaru Berkurang, Utamakan Dosis Kedua

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI