Suara.com - Beredar narasi yang menyebutkan jika vaksin virus corona mengandung nano chip atau logam yang bisa dideteksi oleh detektor radiasi elektoromagnetik.
Narasi ini tersebar luas di Facebook dalam bentuk video yang merupakan rekaman layar dari unggahan Kay Jay. Ia mengklaim bahwa vaksin Covid-19 mengandung logam/nano chip/ nano bot di dalamnya lewat bukti video.
Video itu menunjukkan alat detektor elektromagnetik yang dapat mendeteksi radiasi akibat logam yang terkandung di dalam vaksin.
Video dimulai dengan seorang wanita mengarahkan alat pendeteksi berlabel "penguji radiasi elektromagnetik" ke lenggannya sendiri. Ia memfokuskan kamera pada alat pendeteksi yang menunjukkan "E-Field: 0 V/M", yang berarti volt per meter.
Baca Juga: Stok Vaksin Covid-19 di Pekanbaru Berkurang, Utamakan Dosis Kedua
Layar tersebut menunjukkan label “aman” dan wanita tersebut mengklaim bahwa dirinya tidak melakukan vaksinasi Covid-19. Kemudian, di bagian akhir wanita tersebut mencoba mengalihkan perangkat terhadap seseorang yang diklaim sudah menerima vaksin Covid-19.
Ketika alat pendeteksi diarahkan ke lengannya, perangkat mulai berbunyi bip, dan lampu merah berkedip. Layar menunjukkan "E-Field antara 116 dan 134" yang diklasifikasikan oleh perangkat tersebut "berbahaya".
Adapun narasi yang dibagikan sebagai berikut:
“ADA LOGAM / NANO CHIP / NANO BOT DI DALAM FAKFAK
Kalo udah kita kasih hasil mikroskop yg ada logam masih di bilang hoax.. kita masih sabar
Di kasih video orang di kasih magnet tapi masih di bilang hoax.. kita juga masih bisa sabar
Tapi kalo udah ada video test pake alat metal detector masih di bilang hoax.. berarti mereka emang bodoh dan layak di musnahkan seperti rencana Bill Gates
(Melihat banyak orang yg bebal…lama lama aku jadi mulai setuju sama Bill Gates.. bumi sudah semakin padat dan orang bodoh dan ga berguna harus di musnahkan dari muka bumi.. agar dunia bisa jadi lebih baik)”
Lantas benarkah klaim tersebut?
Baca Juga: Evita Nursanty Dukung Vaksin Gotong Royong untuk Individu
PENJELASAN
Berdasarkan penelusuran Turnbackhoax.id -- jaringan media Suara.com, video dengan narasi vaksin Covid-19 mengandung chip nano itu tidak benar.
Dilansir dari PolitiFact, para ahli mengatakan tidak mungkin vaksin COVID-19 dapat berkontribusi pada penciptaan medan elektromagnetik yang akan memicu detektor EMF. Kepala Kelompok Penelitian vaksin Mayo Clinic, Dr. Gregory Poland menegaskan tidak ada vaksin yang bisa mengandung logam.
Sementara itu, seorang profesor di Divisi Penyakit Menular di Departemen Kedokteran Universitas Johns Hopkins, Dr. Stuart Ray menjelaskan bahwa semua benda memancarkan EMF. Hal ini dikarenakan EMF adalah radiasi apa pun dan semuanya memancarkan energi kecuali pada nol mutlak.
Dengan pemikiran ini, Ray mengatakan ada kemungkinan bahwa tubuh manusia dapat memancarkan semacam radiasi – dan para ahli mengonfirmasi bahwa semua hal, termasuk tubuh manusia, memancarkan radiasi.
“Tapi tidak ada sama sekali dalam vaksin yang kami harapkan untuk mengubah jumlah radiasi yang dikeluarkan seseorang,” kata Ray.
Dia juga merinci bahwa vaksin COVID-19 tidak akan memengaruhi jumlah radiasi seseorang. Karena itu, tidak mungkin vaksin virus corona mengandung logam.
KESIMPULAN
Dari penjelasan di atas, maka narasi yang menyebut bahwa vaksin mengandung logam atau nano chip atau nano bot yang menyebabkan radiasi elektromagnetik dalam diri manusia meningkat adalah hoaks.
Narasi tersebut masuk dalam kategori konten yang menyesatkan atau misleading content.