Pantau Lewat Daring, Jokowi Tanya Pelajar yang Disuntik Vaksin Covid-19: Sakit Ndak?

Rabu, 14 Juli 2021 | 10:59 WIB
Pantau Lewat Daring, Jokowi Tanya Pelajar yang Disuntik Vaksin Covid-19: Sakit Ndak?
Presiden Jokowi saat berbincang dengan pelajar yang ikut vaksinasi secara daring. (Tangkapan layar/Youtube)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memantau pelaksanaan program vaksinasi Covid-19 bagi pelajar SMP dan SMA di sejumlah daerah, Rabu (14/7/2021) hari ini. Secara virtual, Kepala Negara menyapa beberapa siswa SMP dan SMA yang telah menerima vaksin.

Jokowi pun menyapai siswa dan siswi SMP Negeri 103, Cijantung, Jakarta Timur. Kepada mereka, Jokowi bertanya terkait rasanya menerima dosis vaksin Covid-19 pada hari ini.

Kepada seorang siswi bernama Vania, Jokowi bertanya apakah sudah menerima vaksin atau belum hingga bagaimana rasanya. Kepada Presiden, Vania mengaku tidak merasakan sakit usai disuntik vaksin dosis pertama

"Sudah, Pak," kata Vania.

Baca Juga: Geger Vaksinasi COVID-19 Palsu di Karawang, Ini Kata Bupati Cellica Nurrachadiana

"Sakit?" tanya Jokowi.

"Tidak. Pak," beber Vania. 

Tak hanya itu, Jokowi juga bertanya terkait kegiatan belajar mengajar selama masa pandemi Covid-19. Diketahui, pelajar hingga kini masih menjalani sekolah dari rumah alias tidak tatap muka.

Kepada Presiden, Vania mengaku lebih suka dengan sistem belajar online. Sebab, dia bisa melakukan eksplorasi menggunakan sejumlah platfform guna kepentingan tugas hingga belajar.

"Soalnya kalau sekolah online saya jadi bisa mengeksplor macam-macam cara belajar, kalau di sekolah tatap muka biasanya gurunya seringnya ngasih tugas terus kerjain di buku tulis, tulis tangan tapi kalau sekolah online bisa ngerjain macam-macam bentuknya," kata Vania. 

Baca Juga: Kadiskes: Banyak Orang Tua di Bandar Lampung Menolak Anaknya Divaksinasi COVID-19

Menjawab hal itu, Jokowi menyebut, sekolah secara online sangat tidak memungkinkan untuk bertemu teman-teman. Dalam hal berjumpa kawan-kawan, Jokowi mengingatkan agar tetap menjaga protokol kesehatan.

"Ya senang ketemu teman-teman tapi hati-hati maskernya, hati-hati jaga jarak, hati-hati jangan berkerumun," ujar Jokowi.

Siswa lainnya bernama Aksa punya jawaban yang berbeda dengan Vania. Kepada Jokowi, dia mengaku lebih suka dengan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka.

"Lebih ke arah tatap muka karena lebih mudah menerima pelajaran," ujar Aksa. 

Merespons hal itu, Jokowi mengingatkan kepada para siswa untuk tetap disiplin protokol kesehatan jika nantinya di kemudian hari sudah diperbolehkan sekolah tatap muka.

"Tapi hati-hati nanti kalau sudah diperbolehkan sekolah tatap muka belajar tatap muka tetap pakai masker nggak boleh dilepas. Kemudian jaga jarak kalau ingin berbicara dengan teman-temannya tetap jaga jarak juga jangan berkerumun harus mulai disiplin semuanya anak-anakku karena pandemi Covid ini belum berakhir," papar Jokowi.

Kepala Negara, dalam keterangannya mengatakan, dirinya juga sempat berkomunikasi dengan seorang pelajar bernama Arya. Kata Jokowi, penyuntikan dosis vaksin tidak menimbulkan rasa sakit sehingga tidak perlu takut disuntik.

"Tadi saya sudah bicara tadi by phone dengan Arya (salah satu pelajar) yang sudah disuntik. Saya tanyakan sakit ndak? 'Ndak sakit, ndak sakit Pak'. Jadi anak-anak yang belum disuntik jangan takut, enggak sakit kok," ucap Jokowi.

Eks Gubernur DKI Jakarta itu melanjutkan, sudah ada 15 ribu pelajar SMP dan 15 ribu pelajar SMA di Tanah Air yang menerima dosis vaksin hari ini. Selain siswa, Presiden juga meminta agar para guru hingga petugas di sekolah juga dipastikan telah mendapat vaksinasi. 

"Saya ingin hanya ingin menyampaikan agar setelah anak-anak semuanya divaksinasi, juga tolong dicek agar guru, petugas-petugas sekolah jangan sampai ada yang terlewat vaksinasinya," kata Jokowi.

Lebih lanjut, Jokowi menyatalan jika pelaksanaan vaksinasi massal untuk anak-anak serta door to door merupakan upaya pemerintah untuk mempercepat vaksinasi di Tanah Air. Hal itu dilakukan guna membentuk herd immunity atau kekebalan komunal.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI