Cegah Covid-19, Pemerintah Korsel Larang Musik Bernada Cepat di Tempat Gym

Rabu, 14 Juli 2021 | 09:56 WIB
Cegah Covid-19, Pemerintah Korsel Larang Musik Bernada Cepat di Tempat Gym
Ilustrasi: perempuan joging di treadmill di pusat kebugaran. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Korea Selatan melarang musik bernada cepat diputar di tempat kebugaran dan membatasi kecepatan treadmill agar warga yang menggunakan tidak berkeringat.

Menyadur BBC News, Selasa (13/7/2021) pemerintah Korea Selatan membuat aturan baru terkait penanganan pandemi Covid-19 khususnya di tempat latihan kebugaran.

Aturan tersebut menyebutkan jika di setiap gym tidak diperkenankan untuk memainkan musik dengan lebih dari 120 denyut per menit (bpm) selama latihan berkelompok seperti senam aerobik.

Pejabat kesehatan mengatakan tindakan itu dimaksudkan untuk mencegah pernapasan terlalu cepat atau memercikkan keringat ke orang lain.

Baca Juga: Tiga Hari Berturut-turut, Kasus COVID-19 Korea Selatan Tembus 1.300

Aturan tersebut, menurut para pejabat, juga dapat membuat setiap pemilik latihan kebugaran untuk membuka kembali bisnis mereka. Selain musik, aturan baru tersebut juga membatasi kecepatan treadmill yang diperbolehkan hingga maksimum 6 km per jam (kpj).

Pengunjung gym juga dilarang menggunakan kamar mandi untuk mandi setelah olah raga. Pemerintah juga akan membatasi pertandingan tenis meja hanya dua orang per meja.

Aturan tersebut langsung mengundang kritik dari beberapa anggota parlemen oposisi. Mereka menyebut aturan tersebut omong kosong.

"Jadi Anda tidak tertular Covid-19 jika Anda berjalan lebih lambat dari 6 km per jam," ujar Kim Yong-tae, salah satu oposisi utama dari People Power Party.

"Dan siapa yang memeriksa daftar lagu saat Anda berolahraga? Saya tidak mengerti apa hubungannya Covid-19 dengan pilihan lagu," sambungnya.

Baca Juga: Batal Cerai, Hwang Jung Eum dan Lee Young Don Pilih Rujuk

Selain itu, para pemilik tempat latihan kebugaran menganggap aturan tersebut tidak efektif dan tidak realistis untuk dilaksanakan. Kang Hyun-ku, salah satu pemilik gym di Seoul utara, memutar lagu-lagu K-pop dengan nada cepat sebagai rutinitas paginya.

"Memainkan lagu-lagu yang ceria bertujuan untuk menghibur anggota kami dan suasana hati secara keseluruhan, tetapi pertanyaan terbesar saya adalah apakah memainkan musik klasik atau lagu BTS terbukti berdampak pada penyebaran virus?" tanya Kang.

"Banyak orang menggunakan earphone dan perangkat wearable mereka sendiri akhir-akhir ini, dan bagaimana Anda mengontrol daftar putar mereka?" sambungnya.

Ketika ditanya tentang efektivitas aturan tersebut, seorang pejabat kesehatan mengatakan jika keputusan tersebut diambil setelah mempertimbangkan berbagai pendapat.

Presiden Moon Jae-in pada hari Senin mengatakan jika dia merasa berat hati ketika memikirkan pemilik usaha kecil dan menengah ketika dibebani oleh aturan.

"Saya merasa sangat menyesal sekali lagi meminta warga untuk sedikit lebih bersabar," ujar Moon Jae-in saat pertemuan khusus tanggapan Covid-19.

Whang Myung-sug, seorang anggota gym Kang berusia 62 tahun, mengatakan pemerintah telah menerapkan standar ganda dalam membatasi gym.

"Peraturannya hanya birokratis, seolah-olah mereka yang merancangnya tidak pernah berolahraga di gym," ujar Whang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI