Suara.com - Teroris Papua yang menyatakan diri sebagai Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengklaim telah menewaskan tiga orang prajurit TNI/Polri dalam baku tembak di Distrik Mapenduma, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua pada Selasa (13/7/2021).
Juru bicara TPNBP-OPM Sebby Sambom mendapatkan laporan kalau baku tembak terjadi sejak pukul 07.30 waktu setempat. Pasukan yang melakukan baku tembak tersebut dipimpin oleh Brigadir Jenderal Egianus Kogeya.
Disebutkan, baku tembak terjadi di lapangan terbang di wilayah Mapenduma.
"Mengabarkan bahwa tiga orang anggota pasukan setan TNI-Polri gugur di lapangan terbang Mapenduma dan Pasukan TPNPB-OPM menguasai lapangan terbang Mapenduma," kata Sebby dalam keterangannya, Selasa (13/7/2021) malam.
Baca Juga: Jadi Korban Baku Tembak dengan KKB Yahukimo, Anggota Brimob Dievakuasi ke Sentani
Setelah itu, TPNPB mengklaim langsung mengambil alih lapangan Mapenduma dan 32 distrik Kabupaten Nduga, Papua. Baku tembak tidak dapat terelakkan karena menurut mereka prajurit TNI/Polri sudah masuk ke wilayahnya.
"Maka apapun kekuatan saya tetap lawan, pesan Egianus Kogeya," ucap Sebby.
Sebby menambahkan kalau baku tembak masih terus berlanjut.
Keterangan Pihak TNI
Sementara itu, pihak TNI membenarkan adanya kontak senjata dengan kelompok teroris Papua di Mapenduma, Kabupaten Nduga.
Baca Juga: Memanas! Tembak Mati Warga, OPM Minta Pekerja Indonesia Tinggalkan Papua
Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Arm Reza Nur Patria mengatakan, bahwa kontak tembak terjadi sekitar pukul 11.00 WIT.
Adapun prajurit yang terlibat kontak tembak berasal dari Satgas Pamrahwan Yonif RK 751/VJS.
"Akibat dari kontak tembak tersebut menyebabkan dua prajurit Satgas Pamrahwan Yonif RK 751/VJS terluka," kata Reza saat dikonfirmasi, Selasa (13/7/2021).
Reza tidak menyebut nama dua prajurit tersebut. Kemudian ia mengabarkan meskipun dua prajurit itu terluka, namun mereka masih dalam kondisi sadar.
Dua prajurit tersebut langsung dievakuasi ke RSUD Mimika untuk penanganan medis lebih lanjut. Selama penanganan, kondisi dua prajurit dikabarkan dalam keadaan stabil dan sadar.
"Mohon doa dari kita semua agar kedua prajurit terbaik TNI AD diberikan kesembuhan dan dapat kembali bertugas untuk menjaga kedaulatan NKRI di tanah Papua," ujar Reza.