Suara.com - Panti Sosial Bina Laras Harapan (PSBLH) Sentosa 2 Cipayung, Jakarta Timur, menerapkan protokol kesehatan ketat demi mencegah penularan Covid-19. Apalagi belakangan ini angka kasus corona di ibu kota sedang meroket.
Kepala Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa 2 Tuti Sulistyaningsih mengatakan pihaknya membuat aturan khusus kepada ribuan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang tinggal di tempat itu. Salah satunya dengan melarang mereka bersuara saat berdoa.
"Kegiatan yang bersuara juga sekarang kita enggak boleh, makan biasanya berdoa bersama-sama sekarang berdoa dalam hati," ujar Tuti saat dihubungi Suara.com, Selasa (13/7/2021).
Selain itu, Tuti menyebut penggunaan sikat gigi juga jadi perhatiannya. Karena Tak mungkin mengatur sikat gigi tiap ODGJ, maka secara rutin dilakukan perendaman sikat gigi dengan larutan klorin atau air garam.
Baca Juga: Ciptakan CCTV Cerdas Penangkap Pelanggar Prokes, Mahasiswa UB Juara Internasional
"Kalau orang normal di rumah kan hapal sikat giginya yang mana. Kalau di panti, jumlahnya ribuan, mereka gangguan jiwa, nggak paham hidup tertib, gak paham kesehatan dan kebersihan," katanya.
Semua kegiatan di panti juga dipangkas 50 persen. Misalnya saat para ODGJ harus berolahraga, dijadikan dua jadwal agar tak terlalu penuh.
"Jadi 50 persen kegiatan, sisanya kita taruh di wisma," ucapnya.
Pihaknya juga sudah menggencarkan kegiatan vaksinasi kepada para warga binaan sosial itu. Semua ODGJ kecuali yang baru datang telah disuntik vaksin AstraZeneca.
"Sudah semua, petugasnya udah semua. nanti dosis kedua di bulan agustus ada yang belum karena mereka rujukan baru 15 orang," pungkasnya.
Baca Juga: Langgar Prokes dan PPKM Mikro, Kafe di Banda Aceh Disegel