Pantang Menyerah! Jurus Eko Sopir Ojol Bertangan Satu Gapai Rezeki di Masa Covid-19

Selasa, 13 Juli 2021 | 19:32 WIB
Pantang Menyerah! Jurus Eko Sopir Ojol Bertangan Satu Gapai Rezeki di Masa Covid-19
Eko Saiful Nur Amin, sopir ojek online penyandang disabilitas. (dok pribadi Eko Saiful Nur Amin)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penyebaran Covid-19 yang kembali mengganas membuat pengetatan lewat kebijakan PPKM Darurat kembali diterapkan oleh pemerintah. Situasi ini pula tak jarang memperberat seseorang dalam menjalani kehidupannya sehari-hari. 

Seperti cerita yang disampaikan oleh Eko Saiful Nur Amin, pengemudi ojek online penyandang disabilitas kepada Suara.com pada Rabu (13/7/2021). Ia merupakan pengemudi ojol yang hanya mengantarkan barang saja. 

Maklum kondisi fisiknya karena harus kehilangan satu lengannya akibat kecelakaan 2017 lalu memaksa kekinian menjalani hal tersebut. 

Di masa PPKM Darurat diterapkan dirinya tak jarang mendapatkan kendala-kendala dalam menjalani profesinya tersebut. Selama PPKM Darurat memang sejumlah ruas jalan dibatasi mobilitasnya atau dilakukan penyekatan. 

Baca Juga: Solidaritas Ojol Gojek dan Grab untuk Tenaga Kesehatan, Antar-Jemput Cuci Baju Gratis

Ia sendiri kerap kali tersekat bila akan mengantar barang pesanan kustomer. Menurutnya, dengan adanya hal itu harus memaksa dirinya menempuh jalan yang lebih jauh untuk sampai ke tujuan. 

Eko Saiful Nur Amin, sopir ojek online penyandang disabilitas. (dok pribadi  Eko Saiful Nur Amin)
Eko Saiful Nur Amin, sopir ojek online penyandang disabilitas. (dok pribadi Eko Saiful Nur Amin)

"Ketika penutupan penyekatan kadang ojol ada yang dibolehkan masuk ketika sedang membawa orderan tapi ada juga yang enggak boleh masuk ke penyekatan disuruh cari jalur alternatif bagaimana ya namanya ojol dibayar sesuai dengan maps ya kalau kita cari jalur alternatif jadinya kita muter-muter nah itu muter-muter-nya kita nggak dibayar," kata Eko. 

Namun, bagi Eko dan semangatnya terkadang kendala tersebut tak terlalu digubris. Menurutnya, hal itu sudah menjadi resiko yang ia tanggung. 

"Cuma ya mau gimana lagi. Intinya mah barang sampai ambil barang. Yang penting barang sampai aja mau ada maps ngaco ada penyekatan," tuturnya. 

Sementara itu, terkait dengan ancaman terpapar covid, Eko terbilang punya resiko tinggi. Pasalnya ia masih harus bekerja mencari nafkah di jalanan. 

Baca Juga: Asyik, Ojek Online Dapat Sembako Gratis Usai Divaksin

Namun, ia sendiri ternyata sudah memiliki siasat untuk mengurangi resiko terpapar covid. Salah satunya dengan menjauhi kerumunan dan menunggu orderan hanya dari rumah. 

"Jadi saya stand by aja dari dulu juga sampai sekarang di rumah aja menunggu order. Enggak pernah berkerumun enggak pernah keluar rumah. Kalau udah dapet orderan baru keluar rumah," ungkapnya. 

Eko Saiful Nur Amin, sopir ojek online penyandang disabilitas. (dok pribadi  Eko Saiful Nur Amin)
Eko Saiful Nur Amin, sopir ojek online penyandang disabilitas. (dok pribadi Eko Saiful Nur Amin)

Eko mengaku enggan terlalu memaksakan diri untuk dalam mencari nafkah sebagai pengemudi ojek online. Baginya rezeki sudah ada yang mengatur. Ia percaya bisa bertahan hidup setiap harinya. 

"Jadi jaga fisik kita sendiri lah yang penting, niat kita hanya bekerja ya mencari nafkah, kita enggak tahu kita terpapar. Selama niat kita baik, insyallah dikasihnya yang terbaik dari yang Maha Kuasa," tuturnya. 

Lebih lanjut, untuk menjaga kesehatannya selama pandemi Eko sendiri tak banyak mengonsumsi obat atau suplemen-suplemen tertentu. Pria yang tinggal di Kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur ini hanya rutin mengonsumsi air putih. 

"Kalau saya sih banyak minum air putih aja. Setelah itu saya menjaga aja pikiran kita nggak terlalu panik banget jadi buat have fun aja. Kalau saya pribadi ojol freelance kan jatuhnya bebas kalau misalnya saya capai lebih baik saya istirahat di rumah. Buat tidur karena kan ya orang tua bilang istirahat ya tidur obatnya," kata dia. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI