Suara.com - Direktur jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus memberi teguran keras pada Pfizer dan produsen vaksin lainnya yang mulai mengembangkan booster vaksin Covid-19 ke negara berpenghasilan tinggi.
Tedros mengatakan seharusnya produsen fokus pada penyediaan vaksin ke negara-negara yang memiliki akses terbatas ke dosis pertama.
Pernyataan ini muncul empat hari setelah Pfizer mengumumkan dosis ketiga vaksinnya 'mungkin' diperlukan untuk menjaga tingkat perlindungan tetap tinggi.
Menyadur Stat News Selasa (13/07), ia juga menegur Moderna karena sedang mengembangkan vaksin tambahan yang ditargetkan pada varian Covid-19. “Kami membuat pilihan untuk tidak melindungi mereka yang paling membutuhkan."
Baca Juga: Fakta Vaksin Moderna: Prioritas untuk Tenaga Medis hingga Efek Sampingnya
Setelah 10 minggu mengalami penurunan tingkat kematian, jumlah korban Covid-19 global kembali meningkat, kata direktur jenderal WHO ini. “Namun, tidak semua tempat menerima suntikan yang sama."
"Kami berada di tengah pandemi dua jalur yang berkembang di mana si kaya dan si miskin, di dalam dan antar negara, semakin beebeda,” tambahnya.
Tedros mengatakan sebaiknya Pfizer dan Moderna memprioritaskan pasokan vaksin ke negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah termasuk melalui program COVAX.
Pada minggu lalu, Pfizer menyebut data Israel yang menyarankan "dosis ketiga diperlukan dalam waktu enam sampai 12 bulan setelah vaksinasi penuh."
Soumya Swaminathan, kepala ilmuwan WHO belum nendukung gagasan ini. “Mungkin Anda membutuhkan booster setelah satu atau dua tahun. Pada titik ini, enam bulan setelah dosis utama, tampaknya tidak ada indikasi apapun."
Baca Juga: Pfizer Akan Ajukan Izin FDA untuk Pemberian Dosis Ketiga Vaksin Covid-19
“Jika 11 negara berpenghasilan tinggi dan menengah atas memutuskan akan menggunakan booster, ini akan membutuhkan 800 juta dosis vaksin tambahan,” katanya.
Mike Ryan, kepala program kedaruratan kesehatan badan kesehatan global juga mengkritik pendekatan tersebut.
"Bagian mana dari 'Ini adalah krisis global' yang tidak kita dapatkan?" dia bertanya, dengan mengatakan fokus dunia sekarang adalah melindungi orang yang paling rentan.