Suara.com - Sedikitnya delapan orang tewas dan sembilan orang hilang setelah sebuah hotel di kota Suzhou, wilayah China bagian timur, ambruk pada Senin (12/7).
Pihak berwenang China, menyadur Channel News Asia Selasa (13/7/2021), mengatakan bahwa Hotel Siji Kaiyuan runtuh pada Senin sore waktu setempat.
Pemerintah kota Suzhou mengungkapkan jika kebanyakan korban tewas dan hilang dalam insiden tersebut adalah tamu hotel.
Sebanyak 23 orang masih terjebak dan enam telah diselamatkan sejauh ini.
Baca Juga: Waduh! WNA China Masuk Indonesia Lagi, Padahal Lagi Pembatasan Super Ketat COVID-19
Lebih dari 600 pasukan, termasuk tim penyelamat gempa, dan 120 kendaraan dikerahkan untuk melakukan operasi penyelamatan.
Tim penyelamat juga menerjunkan anjing pelacak untuk mencari korban yang kemungkinan masih ada di hotel tersebut.
Hingga kini masih belum ditehaui penyebab terjadinya keruntuhan hotel tersebut.
Hotel Siji Kaiyuan dibuka pada tahun 2018 dan memiliki 54 kamar tamu, menurut keterangan di situs perjalanan Ctrip.
Sebuah foto dari tempat kejadian menunjukkan tim penyelamat berseragam oranye sedang melakukan operasi di atas puing-puing hotel.
Baca Juga: Kakap China Melimpah, Nelayan Pangandaran Dapat Ratusan Juta dalam Sekali Melaut
Suzhou, sebuah kota berpenduduk lebih dari 12 juta orang, adalah tujuan populer bagi wisatawan. Kota tersebut menyuguhkan wisata kanal dan taman yang berusia berabad-abad.
Kasus bangunan runtuh tidak jarang terjadi di China, seringkali karena standar konstruksi yang lemah atau dana yang dikorupsi.
Pada bulan Maret, sebuah hotel karantina Covid-19 di kota Quanzhou runtuh dan menewaskan 29 orang. Pihak berwenang kemudian menemukan ada tiga lantai yang dibangun secara ilegal.
Kemudian pada bulan Mei, sebuah gedung pencakar langit, SEG Plaza, dievakuasi oleh pihak berwenang setelah bergetar beberapa kali.