Suara.com - Ketua Perhimpunan Obstetri Ginekolg Indonesia (POGI), Ari Kusuma Januarto, mendesak pemerintah menyediakan rumah sakit bersalin khusus ibu hamil yang terkonfirmasi Covid-19.
Ari menyebut banyak ibu hamil meninggal dunia karena tidak mendapatkan pertolongan, sebab keterbatasan fasilitas dan pelayanan.
“Kami lagi memohon kepada pemerintah bisa menyiapkan atau menunjuk rumah sakit mana yang dipersiapkan rujukan ibu hamil dan bayinya yang terkonfirmasi Covid-19,” kata Ari saat dihubungi Suara.com, Selasa (13/7/2021).
Rumah sakit bersalin khusus ibu hamil yang terkonfirmasi Covid-19 sangat mendesak, karena proses melahirkan sangat tidak mungkin dilakukan penundaan.
Baca Juga: Puskesmas Yang Viral Jadi 'Tempat Karaoke' Buka Suara: Itu Sedang Kerjakan Tugas
“Tolong dong diperhatikan, walaupun kami tahu ini tidak mudah. Walaupun persiapannya itu menyangkut SDM dan menyangkut fasilitas,” imbuh Ari.
Sejauh ini kata Ari, pemerintah belum menyediakan rumah sakit bersalin yang dapat dijadikan rujukan bagi ibu hamil yang terkonfirmasi Covid-19.
“Sampai saat ini belum ada, ini yang kami munculkan (desak),” tegasnya.
Kendati demikian, sebenarnya ada sejumlah rumah sakit yang bisa melayani ibu hamil yang terpapar Covid-19 untuk melahirkan, seperti Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Senan, Jakarta Pusat atau Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan, dan beberapa puskesmas.
Namun sayangnya beberapa rumah sakit itu hanya dapat menambung dengan jumlah yang terbatas. Karenanya sangat penting untuk menyediakan rumah sakit bersalin khusus Covid-19.
Baca Juga: IBI Mencatat Ada 39 Bidan Gugur Terpapar Covid-19, Diduga Tertular dari Ibu Hamil
“Sebang sekarang lagi crowded (rumit) nih, sekarang ambulans berseliweran, begitu sampai rumah sakit IGD penuh. Tidak bisa ngapa-ngapain. Ini pasien saya para ibu hamil ini, kemana ini?,” kata Ari mempertanyakan.
Di samping itu, Ari mengungkapkan beberapa waktu lalu mendapat kabar seorang ibu hamil di salah satu rumah sakit di Depok, harus meninggal dunia saat akan melahirkan. Hal itu disebabkan karena kesulitan untuk mendapatkan rumah sakit rujukan.
Selain itu di Tangerang ada juga seorang ibu hamil yang terpapar Covid-19 harus meninggal dunia. Usia kandungannya sekitar 28 minggu. Ibu dan bayi tidak dapat diselamatkan karena keterbatasan fasilitas medis.
Sementara itu berdasarkan data yang dihimpun POGI, sepanjang April 2020-Maret 2021, dilaporkan 536 ibu hamil yang terkonfirmasi Covid-19.
Dari jumlah itu 51,5 persen masuk dalam kategori OTG (Orang Tanpa Gejala). Kemudian 75 persen ditemukan terpapar Covid-19 pada usia kandungan 37 minggu atau menjelang proses melahirkan.