Ayah Meninggal karena Covid-19, Anak Sebut Cari Rumah Sakit Sulit hingga Oksigen Mahal

Selasa, 13 Juli 2021 | 04:45 WIB
Ayah Meninggal karena Covid-19, Anak Sebut Cari Rumah Sakit Sulit hingga Oksigen Mahal
Petugas tengah melakukan pemakaman dengan protokol COVID-19 di TPU Rorotan, Jakarta Utara, Selasa (6/7/2021). [Instagram@arizapatria]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengumumkan kasus positif Covid-19 di Indonesia kembali bertambah sebanyak 40.417 orang pada Senin (12/7/2021). Sehingga, total kasus menembus angka 2.567.630 orang.

Laporan ini merupakan rekor tertinggi penambahan kasus harian selama pandemi Covid-19 melanda Indonesia. Tentunya, kasus kematian akibat Covid-19 jumlahnya juga bertambah.

Tak sedikit pula pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 harus menjalani isolasi secara mandiri. Sebab, rumah sakit yang berada di Indonesia, khususnya DKI Jakarta dilaporkan penuh.

Salah satu warga Depok bercerita kepada Suara.com tentang sulitnya mencari rumah sakit untuk ayahnya yang terpapar Covid-19. Ayah Hasyim berusia 59 tahun dan mempunyai riwayat penyakit diabetes dan liver.

Baca Juga: 20.475 Pasien Sembuh, Kasus Aktif COVID-19 di Jakarta Berkurang Jadi 82.687 Orang

Hasyim mengatakan sang ayah diketahui positif setelah dua kali menjalani tes swab antigen dan PCR. Tes tersebut dilakukan pada Senin (5/7/2021) dan Kamis (8/7/2021) lalu.

"Di swab dua kali, hasilnya positif covid, bapak saya punya riwayat penyakit diabetes dan liver," kata Hasyim kepada Suara.com, Senin (12/7/2021) hari ini.

Setelah sang ayah dinyatakan positif Covid-19, Hasyim dan keluarga berusaha mencari rumah sakit yang bisa menampung pasien di kawasan Jabodetabek. Hanya saja, sejumlah rumah sakit yang didatangi Hasyim penuh.

Hamysim pun kemudian berusaha mencari informasi tempat isolasi bagi sang ayah di berbagai laman internet hingga menghubungi nomor-nomor yang tertera. Hanya saja, kuota sejumlah tempat isolasi semua sudah habis dalam waktu singkat.

Atas fakta tersebut, ayah Hasyim harus menjalani isolasi secara mandiri di rumah. Hasyim mengatakan, setelah berjuang beberapa hari di rumah, sang ayah menghembuskan napas terakhirnya pada Minggu (11/7/2021) kemarin.

Baca Juga: Resmi Jadi Tersangka, dr Lois Ditahan di Rutan Bareskrim Polri

"Terpaksa isoman, karena alasan semua rumah sakit yang menampung pasien Covid kehabisan kuota," kata dia.

"Saya coba link atau kontak nomor yang beredar di sosmed juga cuma harapan semu karena kenyataannya semua habis atau tidak bisa dihubungi dalam waktu kurang dari 1 jam dari beredarnya info tersebut," tambah dia.

Harga Oksigen Mahal

Selama menjalani isolasi mandiri di rumah, Hasyim mengatakan, kebutuhan yang paling penting bagi sang ayah adalah oksigen. Hasyim mengakui, untuk mencari oksigen beserta tabungnya begitu sulit.

Sekalipun ada, lanjut Hasyim, harganya juga sangat mahal. Dari beberapa tempat penjualan oksigen yang didatangi Hasyim, harga satu tabung sedang rata-rata berkisar antara Rp 4 sampai 5 juta.

Karena saat itu oksigen sangat dibutuhkan bagi perawatan sang ayah, mau tidak mau Hasyim harus membeli oksigen beserta tabungnya.

"Kendalanya itu oksigen sulit. Sekalinya ada harganya pun tidak kejangkau untuk ukuran saya," ucap dia.

Selama sang ayah menjalani isolasi mandiri di rumah, ada kendala-kendala lain yang harus dihadapi oleh keluarga Hasyim. Salah satunya adalah penanganan bagi sang ayah yang terhampat lantaran tidak terjangkau oleh pihak puskesmas.

"Ya seperti ini kalau isolasi mandiri, kendala di penanganan atau pantauan dari puskesmas setempat," papar Hasyim.

Lebih lanjut, Hasyim mengungkapkan jika sang ayah telah dimakamkan di TPU Pasir Putih, Depok, Jawa Barat, Senin pagi. Pemakaman juga dilaksanakan menggunakan prosedur Covid-19.

"Bapak saya wafat di usia 59 tahun dan dimakamkan di TPU Pasir Putih, Depok dengan protokol Covid-19," imbuh dia.

Hari ini, kasus kematian akibat Covid-19 di Tanah Air juga dilaporkan bertambah. Ada tambahan 891 orang meninggal sehingga total menjadi 67.355 jiwa meninggal dunia.

Kemudian, ada tambahan 34.754 orang yang dilaporkan sembuh. Sehingga total pasien yang sembuh menjadi 2.119.478 orang.

Sementara kasus aktif naik 4.782 menjadi 380.797 orang, dengan jumlah suspek mencapai 170.101 orang. Angka tersebut didapatkan dari hasil pemeriksaan 149.744 spesimen dari 123.317 orang yang diperiksa hari ini.

Total spesimen yang sudah diperiksa sejak kasus pertama covid-19 hingga hari ini adalah 21.906.066 spesimen dari 14.770.511 orang.

Tercatat sudah 34 provinsi dan 510 kabupaten/kota yang terinfeksi virus Covid-19.

Data kemarin, positif 2.527.203 orang, 376.015 orang kasus aktif, 2.084.724 orang sembuh, dan meninggal 66.464 jiwa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI