Terkepung Covid, Cerita Bertahan Hidup Penderita TBC di Kampung Padat Warakas

Senin, 12 Juli 2021 | 14:08 WIB
Terkepung Covid, Cerita Bertahan Hidup Penderita TBC di Kampung Padat Warakas
Ike Nimah Tatimu, relawan pendamping pasien TBC di kawasan Warakas. (Dok pribadi Ike).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Jika keadaannya begitu memaksa, Ike akan menerapkan strategi jemput bola. Tak jarang, dia harus turun ke lapangan guna melakukan pemeriksaan BTA, prosedur untuk mendeteksi bakteri penyebab penyakit tuberkulosis. Bakteri TB dapat hidup di lingkungan asam, sehingga pemeriksaan terhadap bakteri ini dikenal dengan nama pemeriksaan bakteri tahan asam (BTA).

Mereka periksa, mereka datang ke saya, terus antar ke lab. Jadi jemput bola walau pandemi seperti ini bawa Dahak (BTA) untuk periksa TBC" sambungnya.

Terkadang, -- atau barangkali -- di masa-masa sulit seperti ini, harapan menjadi penggaris panjang yang mengukur senyuman. Ike ingin satu hal: pandemi Covid-19 di Tanah Air cepat berlalu. Bagi dia, perjumpaan adalah cara terbaik untuk melakukan pendampingan. Agar dapat melihat kondisi pasien secara langsung. Agar bisa melihat orang-orang tersenyum dalam upaya mencari kesehatan.

"Semoga wabah cepat berlalu, aman, pendampingan pasien bisa jalan lancar. Kan kalau berhadapan, kami bisa tahu kondisi pasien gimana. Saya ingin cepat berlalu," tutup Ike dengan nada paling jujur.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI