Suara.com - Anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo mengatakan dr Lois Owien harus mempertanggungjawabkan pernyataannya karena tidak percaya virus Covid-19. Ditambah lagi perihal pernyataan Lois menyoal pasien Covid-19 yang meninggal di rumah sakit bukan karena virus, melainkan interaksi obat.
Menurut Rahmad, pemikiran Lois harus dipertanggungjawabkan dari sisi keilmuan dan medis.
"Terkait apa yang disampaikan oleh yang bersangkutan itu harus dipertanggungjawankan. Dipertanggungjawabkan dari sisi keilmuan, dari sisi medis itu harus dipertanggungnawabkan," kata Rahmad dihubungi, Senin (12/7/2021).
Rahmad juga menyerotoi Lois yang ternyata sudah tidak terdaftar di Pengurus Besar Ikatan Doktes Indonesia (PB IDI), sebagaimana yang disampaikan dokter sekaligus Influenser, dr. Tirta Mandira Hudhi atau dr. Tirta
Baca Juga: BREAKING NEWS: Bikin Geger Tak Percaya Covid-19, dr Lois Owien Akhirnya Ditangkap Polisi
"Kalau sudah tidak terdaftar sebagai IDI gimana itu. Nah itu juga menjadi pertanyaan berikutnya. Saya kira suka tidak suka rakyat sudah terbelah sehingga menjadi bingung, ini tentu harus diselesaikan secara tuntas, harus diberikan penjelasan secara tuntas," kata Rahmad.
Tak Terdaftar IDI
Sebelumnya, pada Sabtu (9/7/2021) malam, dr. Tirta melalui akun Twitter @tirta_hudhi menyebut dokter Lois tidak terdaftar di Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), dan STR Lois sebagai dokter tidak aktif sejak 2017.
“Terkait ibu @LsOwien, saya sudah minta izin @PBIDI untuk menyampaikan beberapa hal terkait statement beliau,” tulis dokter Tirta.
Minggu (11/7/2021), berikut sejumlah hal terkait dokter Lois yang diungkap dr Tirta berdasarkan informasi yang diperolehnya dari PB IDI.
Baca Juga: Dokter Lois Ditangkap Polisi Setelah Sesumbar Tak Percaya Covid-19
Pertama, dokter Lois tidak terdaftar di PB IDI dan STR sebagai dokter tidak aktif sejak 2017.
Kedua, dokter Lois tidak diketahui alamat dan lokasi persis domisilnya. Dokter Lois juga tidak praktik, tidak menangani pasien Covid-19, dan terlibat sebagai relawan pandemi.
Ketiga, PB IDI dan Majelis Kode Etika Kedokteran (MKEK) mengundang dr Lois untuk hadir di Kantor PB IDI Pusat guna mengklarifikasi pernyataan mengenai kematian Covid akibat interaksi obat, antimasker, dan hinaan-hinaan kepada beberapa dokter.
“Undangan sudah disampaikan, harap yang bersangkutan hadir,” demikian tulis dr Tirta.
Keempat, bila dr Lois tidak hadir, maka tidak menutup kemungkinan PB IDI tempuh jalur hukum. Pasalnya, segala pernyataan dr Lois bisa dibuktikan secara ilmiah di hadapan para ahli di PB IDI dan MKEK.
“Jadi, harap yang bersangkutan bisa datang dan mempertanggungjawabkan pendapatnya di publik,” tulis dr Tirta lagi.
Kelima, jika pernyataan tidak bisa dibuktikan secara ilmiah, dr Lois bisa dianggap menyebarkan berita palsu dan kebohongan, dan akan diproses sesuai hukum yang berlaku.
Keenam, kasus tersebut diawasi pihak berwajib, dan pihak berwajib juga menunggu klarifikasi dari dr Lois.
Polisi Tangkap Dokter Lois
Dokter Lois dikabarkan ditangkap jajaran Polda Metro Jaya. Dia ditangkap pada Minggu (11/7/2021) sore kemarin.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Mabes Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan.
"Kemarin yang nangkap dari Polda Metro Jaya pukul 16.00 WIB," kata Ramadhan kepada wartawan, Senin (12/6/2021).
Kendati begitu, Ramadhan mengkalim belum mengetahui kronologis hingga detil kasus tersebut. Menurutnya, detil hingga kronologis kasus tersebut akan disampaikan saat jumpa pers siang ini.
"Nanti siang kita rilis," katanya.
Viral Diundang Hotman Paris
dr Lois belakangan menjadi perbincangan khalayak media sosial usai menyatakan tak percaya adanya Covid-19. Pernyataan itu dilontrakan dr Lois saat menjadi bintang tamu dalam acara talk show yang diunggah di kanal Youtube Hotman Paris Official, Jumat (9/7/2021) lalu.
Ketika itu Hotman Paris mengajukan pertanyaan tentang pendapat dr Lois soal Covid-19. Selanjutnya, dia dengan lantang menjawab tak percaya sama sekali dengan adanya Covid-19.
"Pertanyaan saya yang pertama, ibu sebagai dokter percaya nggak ada Corona?" tanya Hotman.
dr Lois menyebut kematian pasien bukan karena Covid-19. Melainkan, kata dia, akibat interaksi antar obat.
"Interaksi antar obat. Pak kalau misalnya buka data di rumah sakit, itu pemberian obatnya lebih dari 6 macam," jelas dr Lois.
Selanjutnya, saat ditanya mengenai penyebab ribuan orang datang ke rumah sakit, dr Lois menjawab bahwa hal itu karena stres.
"Jadi ada karena penurunan imunitas, satu karena stres bisa," ungkapnya.
Sontak, pernyataan dr Lois itu menjadi perdebatan. Hotman dan Melaney juga menilai pernyataan dr Lois tak masuk akal hingga suasana pun menjadi semakin tegang karena perdebatan itu.
Bukan hanya di Youtube, video tersebut juga viral hingga media sosial lain seperti Tiktok dan Instagram. Beberapa warganet tampak mendukung dr. Lois sedangkan sebagian lainnya mengecam.