Suara.com - Sebuah curahan hati dari seorang penjual tabung oksigen viral di media sosial. Bukan tanpa alasan, penjual itu mendapati seorang pembeli yang menimbun tabung gas oksigen.
Curhatan itu dibagikan oleh teman dari sang penjual melalui akun Twitter pribadinya, @B*******.
"Temenku di S******* emang jualan tabung oksigen + ngisi. Dia jual sekalian nganterin juga. Dia jual emang dengan harga standart pasaran, e eh masih aja ada yg ngambil kesempatan mau beli punya dia buat dijual lagi," tulis keterangan unggahan tersebut.
Pembeli ternyata nyetok
Baca Juga: Hotel Ibis Styles Solo Disulap Jadi Tempat Isolasi Mandiri
Menurut penuturan sang penjual, ia mendapati seorang pembeli yang menelpon untuk keadaan darurat.
Ia menuturkan bahwa sang istri tengah kritis dan bermaksud untuk membeli dua tabung oksigen.
Selepas itu, sang penjual mengantar tabung gas tersebut ke alamat yang sang pembeli.
Tak disangka-sangka, pembeli tersebut ternyata berbohong. Ia membeli tabung oksigen tersebut dengan maksud menimbun.
"Ternyata pas aku anterin dia nyetok banget dengan gaya petanteng petanteng," tulis sang penjual.
Baca Juga: Menikmati Keindahan Objek Wisata Sikulikap di Tanah Karo
Melihat hal tersebut, sang penjual pun menarik barang dagangannya. Ia tidak ingin tabung gas oksigennya itu dijual lagi dengan harga mahal, sementara banyak pasien yang membutuhkan.
"Kamu wes kaya bro, kerja pake hati..," tambah sang panjual.
Akhirnya, sang penjual pun tidak jadi memberikan barang dagangannya.
"Sorry yo nggak tak jual... aku jual mahal!" pungkasnya.
Respons warganet
Melihat unggahan ini, para warganet pun turut memberikan beragam komentar.
"Semoga cepet ketimpa tabung oksigen ya buat para2 penjual harga selangit," ujar warganet.
"Langsung laporkan saja ke polda untuk penimbunnya, biar diserok," tambah yang lain.
"Kemaren nyari oxygen di e-commerce aja harganya gila banget. Udah muter-muter apotik, semuanya kosong dan akhirnya nemu di K24, dengan harga normal. Lega~ Udah muter-muter, tapi tetep belinya 1, beli 2 tapi takut ada yang lebih membutuhkan," curhat warganet.
"Indonesia lagi darurat peri kemanusiaan, yang sedang tidak baik baik saja semoga lekas pulih, yang masih ada rasa kemanusiaan semoga Allah yang membalas segala niat baiknya," kata warganet.
"Ngerinya yg demen nimbun-nimbun barang penting di saat keadaan urgent begini tu bakal kena azab kek yg di tv-tv aja sih," tutur warganet.
Stok Oksigen Langka Karena Rantai Distribusi Belum Optimal
Juru bicara vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr Siti Nadia Tarmizi mengungkap kelangkaan stok oksigen di sejumlah lebih disebabkan rantai distribusi yang belum optimal. Karenanya pemerintah akan menambah pasokan oksigen serta mengupayakan penyaluran ke daerah-daerah dipercepat.
Saat ini kapasitas produksi oksigen di Indonesia mencapai 866.000 ton per tahun dengan utilisasi produksi pertahunnya 638.900. Sebanyak 75 persen digunakan untuk industri dan hanya 25 persen yang dipakai medis.
“Kami telah mendapatkan komitmen dari Kementerian Perindustrian agar konversi gas industri ke oksigen medis diberikan sampai dengan 90 persen,” kata Nadia dalam konferensi pers yang disiarkan secara virtual, Jumat (9/7/2021).
Dengan konversi tersebut, Nadia menyebutkan kalau jumlah oksigen yang bisa didapatkan untuk memenuhi kebutuhan nasional mencapai 575.000 ton.
Untuk saat ini, kapasitas oksigen yang ada, akan dimaksimalkan di tujuh provinsi di Jawa-Bali. Itu dikarenakan meningkatnya kasus Covid-19 sebanyak enam sampai delapan kali lipat.
Berdasarkan data Kemenkes, saat ini total kebutuhan oksigen untuk perawatan intensif dan isolasi pasien Covid-19 mencapai 1.928 ton per hari, sementara kapasitas yang tersedia ada 2.262 ton per hari.
Selain mengandalkan industri dalam negeri, pemerintah juga menerima bantuan dari pemerintah Singapura, Australia, dan China yang terdiri dari sarana dan prasarana kesehatan di antaranya ventilator, tabung oksigen kosong, oksigen konsentrator, dan lainnya.