Sebut Tes PCR di Jakarta Sudah 19 Kali Lipat dari Standar WHO, Wagub DKI: Ini Menarik

Dwi Bowo Raharjo Suara.Com
Minggu, 11 Juli 2021 | 18:16 WIB
Sebut Tes PCR di Jakarta Sudah 19 Kali Lipat dari Standar WHO, Wagub DKI: Ini Menarik
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria saat meninjau proses penggalian liang lahat pemakaman dengan protokol COVID-19 di TPU Rorotan, Jakarta Utara, Selasa (6/7/2021). [Instagram@arizapatria]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Meski demikian, politikus Gerindra ini menyebut apa yang sudah dilakukan pemerintah tidak ada artinya kalau masyarakat tidak disiplin.

Terbukti, saat ini angka keterisian Rumah Sakit sudah luar biasa tinggi mencapai 92 persen, bahkan keterisian ruang ICU sudah mencapai 95 persen.

Karena itu, protokol kesehatan menjadi penting untuk ditingkatkan, didisiplinkan, dan diketatkan dengan bertanggung jawab selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Pulau Jawa dan Bali pada 3 Juli sampai 20 Juli mendatang.

"Saya harap seluruh warga Jakarta patuh dan taat. Jangan main-main dan jangan abai. Jangan anggap enteng," ungkap Riza.

Menurutnya, saat ini semua sedang berperang melawan pandemi Covid-19 dimana dalam peperangan hanya memiliki dua pilihan, yaitu hidup atau mati. Itu sebabnya ada ungkapan pakai masker itu harga mati, tidak pakai masker bisa mati.

"Jadi jangan dianggap enteng, sekarang itu yang kena Covid-19 bukan lagi teman yang jauh yang bisa kena, tapi teman dan sahabat kita yang kena bahkan yang meninggal. Begitu juga saudara, bukan lagi saudara jauh yang kena, tapi saudara dekat bahkan keluarga inti yang tidak hanya terpapar bahkan meninggal dunia," tutur Riza.

Wakil Gubernur DKI Jakarta itu meminta, sekalipun pelaksanaan vaksin nanti sukses, masyarakat tetap melaksanakan protokol kesehatan secara disiplin.

Kemudian Riza berharap agar penggunaan masker sekarang sudah harus dobel. Selain itu, semua warga Jakarta harus disiplin menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan, mengurangi mobilitas, dan tetap berada di rumah. (Antara)

Baca Juga: Survei P2G: 63,3 Persen Ortu Setuju Anak Divaksin Covid-19, Tapi Masih Kurang Sosialisasi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI