Sementara itu, 56,25% dari total responden laki-laki memiliki kepercayaan diri dapat menjadi pemimpin redaksi.

“Dalam sesi FGD, ditemukan bahwa penyebab mahasiswi cenderung kurang percaya diri dalam memproyeksikan jurnalistik adalah karena adanya pertimbangan peran domestik di masa depan.” kata Lintang Ratri, Pengajar Jurnalistik di Universitas Diponegoro.
Wisnu Prasetya, Dosen Komunikasi Universitas Gadjah Mada yang berpartisipasi dalam penelitian ini mengatakan bahwa temuan ini mesti menjadi alarm bagi para pemangku kepentingan, yang dalam hal ini adalah lembaga pendidikan tinggi dan industri media.
“Pasalnya, mendorong semakin banyak perempuan berkarier di industri pers merupakan prasyarat penting untuk penghapusan penggambaran perempuan di media yang kerap diiringi seksisme dan bias gender,” ujarnya.
Dosen Komunikasi Universitas Padjadjaran, Sandi Jaya Saputra, yang juga bagian dari tim
penelitian, mengungkapkan bahwa tekanan sosial dan budaya yang dihadapi perempuan perlu jadi pertimbangan bagi institusi kampus dan tenaga pengajar. Suasana dan proses belajar yang mengafirmasi atau meningkatkan kepercayaan diri perempuan perlu dibangun.
Direktur Eksekutif Remotivi, Yovantra Arief berharap hasil riset ini bisa memantik urgensi bagi manajemen media untuk menciptakan ruang dan budaya kerja yang ramah gender perempuan. Survei Aliansi Jurnalis Independen menemukan hanya empat media yang memiliki ruang menyusui. Belum lagi fakta bahwa 25 dari 34 jurnalis perempuan pernah mengalami kekerasan seksual, baik di tempat kerja ataupun selama liputan (AJI, 2021).
“Situasi ini harus berubah jika kita ingin lebih banyak perempuan di ruang redaksi,” imbuh Yovantra.
Riset ini dilakukan terhadap mahasiswa dan mahasiswi jurnalistik tingkat sarjana di empat kampus yaitu Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, Universitas Padjadjaran, Universitas Diponegoro dengan menggunakan metode survei dan Focus Group Discussion.
Survei dilakukan menggunakan metode sensus yang melibatkan 222 responden (65 laki-laki dan 157 perempuan) dengan total response rate sebesar 65,7%. Laporan lengkap riset dapat diunduh melalui tautan berikut: bit.ly/ReportMahasiswiJurnalistik.
Baca Juga: Banyak Jurnalis Gugur Akibat Pandemi, Satgas Covid-19 Ucapkan Belasungkawa
Tentang Remotivi