Suara.com - Lonjakan jumlah positif covid-19 di Indonesia membuat rumah-rumah sakit di banyak daerah kelabakan menampung pasien.
Situasi tersebut bisa dibuktikan melalui fakta sulitnya pasien covid-19 yang memunyai gejala sedang hingga berat mencari ruang dan tempat tidur perawatan di rumah sakit.
Berbagai kesaksian masyarakat yang berkali-kali ditolak rumah sakit pun terus mewarnai pemberitaan serta media sosial.
Akibatnya, banyak berita tentang pasien yang meninggal dunia karena kapasitas rumah sakit overload.
Baca Juga: Terkendala Akses ke Fasilitas Kesehatan, 11 Transpuan di DIY Meninggal Selama Pandemi
Kementerian Kesehatan RI berusaha mengatasi permasalahan itu. Mereka meluncurkan aplikasi Siranap 3.0, yang diharapkan dapat memudahkan masyarakat mencari bed kosong di rumah sakit sekitar mereka tinggal.
Melalui aplikasi Siranap, masyarakat bisa memantau rumah sakit mana saja yang menyediakan bed kosong.
Aplikasi ini secara berkala terus memutakhirkan data ketersediaan tempat tidur untuk seluruh rumah sakit provinsi di Indonesia.
Masyarakat juga bisa memilih ketersedian tempat tidur berdasarkan prioritas mereka, apakah untuk pasien covid-19 atau pasien non corona.
Aplikasi tersebut dapat diakses melalui link berikut: https://yankes.kemkes.go.id/app/siranap/rumah_sakit?jenis=1&propinsi=31prop&kabkota=.
Baca Juga: Separuh Warga Jakarta Pernah Positif Covid-19, Ini Kata Kadinkes soal Survei Serologi
Lantas apakah aplikasi itu akurat dan bisa memudahkan masyarakat mencari bed kosong?
Suara.com telah mencoba menggunakan aplikasi ini pada Sabtu (10/7/2021) mulai pukul 17.45 WIB. Kami mencoba opsi ketersedian tempat tidur bagi pasien covid-19 di provinsi DKI Jakarta.
Aplikasi itu kemudian menawarkan opsi 130 rumah sakit di ibu kota kota. Dari jumlah tersebut, hanya 18 rumah sakit yang masih memiliki bed IGD belum terisi pasien.
Meski ada 18 rumah sakit yang memiliki tempat tidur kosong, ada pula tercantum keterangan jumlah pasien sudah mengantre.
Sebagai contoh, kami berusaha menghubungi RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita.
Rumah sakit tersebut menampilkan ketersedian 1 bed kosong IGD, namun dalam Siranap tertulis sudah ada 16 pasien mengantre.
Saat dihubungi, RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita menjawab panggilan dengan cukup cepat.
Mereka mengonfirmasi ada tempat tidur kosong, namun sudah ada 16 pasien yang mengantre.
"Kami memang ada satu bed kosong, tapi sudah ada 16 pasien yang mengantre," kata petugas di rumah sakit itu, Sabtu (10/7/2021).
Tentunya, jawaban dari pihak rumah sakit itu begitu akurat dengan data yang ditampilkan di aplikasi Siranap.
Tim Suara.com juga kembali menghubungi dua rumah sakit lainnya yang menyediakan bed IGD kosong, tetapi juga dengan antrean. Rumah sakit pertama adalah RS Umum Daerah Tanjung Priok dengan 3 bed kosong dan 11 antrean.
Lalu RSK Pusat Otak Nasional dengan 1 bed kosong dan 7 antrean pasien. Namun, kedua rumah sakit itu tidak menjawab dan notifikasi panggilan sibuk.
Selanjutnya kami mencoba menghubungi beberapa rumah sakit yang menyediakan bed kosong tanpa antrean.
Rumah sakit pertama yang kami hubungi adalah RS Umum Sukmul yang memiliki 2 bed kosong tanpa antrean pasien.
Hasilnya, rumah sakit itu juga tidak menjawab dan notifikasi panggilan dialihkan karena sibuk. Hal serupa juga terjadi saat menghubungi RS Umum Yadika dan RS Umum FK UKI.
Aplikasi Siranap menunjukkan RS Umum Yadika memiliki 3 bed kosong tanpa antrean pasien. Sedangkan data di RS Umum FK UKI menampilkan ketersediaan 9 bed kosong tanpa antrean.
Namun, kedua rumah sakit tersebut juga sulit dihubungi dan notifikasi panggilan beralih sibuk.