Suara.com - Mantan Ibu Negara Mesir sekaligus istri mendiang mantan presiden Anwar Sadat meninggal dunia pada usia 88 tahun, Jumat (9/7/2021).
Menyadur Jerusalam Post Sabtu (10/7/2021), Kantor Kepresidenan Mesir mengumumkan kepergian Jehan Sadat pada Jumat (9/7) karena masalah kesehatannya.
Dalam beberapa minggu terakhir, media lokal Mesir melaporkan bahwa Jehan dirawat di rumah sakit Mesir berjuang melawan kanker.
Menurut penuturan keluarga Sadat, tahun lalu ia sempat dirawat di Amerika Serikat tetapi tak lama setelah dia kembali ke rumah, kondisinya memburuk.
Baca Juga: Iran Dituding Serang Kapal Kontainer Israel hingga Terbakar di Samudra Hindia
Kantor Presiden Abdel Fattah el-Sissi menyebut Jehan Sadat sebagai panutan bagi wanita di Mesir dan memberinya penghargaan. Namanya akan menjadi salah satu nama jalan utama di Kairo.
Tak lama setelah pengumuman kematian Jehan Sadat, politisi dan pejabat Israel langsung mengungkapkan belasungkawa kepada keluarga dan rakyat Mesir.
Presiden Israel Isaac Herzog berbicara dengan Duta Besar Mesir untuk Israel Khaled Azmi dan menyampaikan belasungkawa kepada rakyat Mesir.
"Saya turut berduka cita atas meninggalnya Jehan Sadat. Jehan berdiri di samping Presiden Sadat dalam kunjungan bersejarahnya ke Yerusalem dan berdamai dengan Israel," ujar Isaac Herzog.
"Dia mempromosikan perdamaian dengan Israel. Atas nama Negara Israel, saya ingin menyampaikan belasungkawa terdalam saya kepada Presiden Mesir dan rakyat Mesir." sambungnya.
Baca Juga: Kapal Kontainer Israel Diserang Senjata Tak Dikenal, Iran Dituduh Pelakunya
Menteri Pertahanan Benny Gantz juga mengucapkan belasungkawa kepada rakyat Mesir atas kepergian Jehat Sadat.
Mendiang suami Jehan Sadat, Anwar Sadat, menjabat sebagai presiden ketiga Mesir dari tahun 1970 hingga akhir hayatnya.
Anwar Sadat dan mantan Perdana Menteri Israel Menachem Begin, bekerja sama dengan mantan Presiden AS Jimmy Carter, menandatangani perjanjian damai antara Mesir dan Israel pada 1979.
Sebelum perjanjian, ia berperang melawan Israel dalam Perang Yom Kippur untuk merebut kembali Semenanjung Sinai.
Anwar Sadat adalah pemimpin Arab pertama yang mengunjungi Israel dan berpidato di Knesset pada tahun 1977. Jehan Sadat menemani suaminya saat bertemu dengan para pemimpin Israel.