Apresiasi kedua diberikan Telkom untuk masing-masing tiga perusahaan rintisan (startup) terbaik dari program inkubasi Indigo Creative Nation dan Program Digital Amoeba. Tiga startup terbaik dari Indigo yang meraih apresiasi adalah Verihubs, SIAB Indonesia, dan BIOPS Agrotekno. Penghargaan untuk ketiga startup ini masing masing diberikan oleh Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom Heri Supriadi, Direktur Enterprise & Business Service Telkom Edi Witjara, serta Direktur Strategic Portofolio Telkom Budi Setyawan Wijaya.
Peraih apresiasi startup terbaik dari inkubasi Amoeba adalah Inecrow, Sprinthink, dan GameQoo. Penghargaan untuk mereka diberikan secara berturut-turut oleh Direktur Network & IT Solution Telkom Herlan Wijanarko, Direktur Utama Telkomsel Hendri Mulya Syam, serta Direktur Consumer Service Telkom Venusiana.
Selain itu, Direktur Human Capital Managemen Telkom Afriwandi menyerahkan SK Apresiasi Inovator Amoeba Terbaik 2021 kepada 7 inovator yang berkontribusi besar mengembangkan serta memperluas penggunaan teknologi digital untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi dan digitalisasi Indonesia. Terakhir, Telkom memberikan Apresiasi Desa Inovatif 2021 kepada Desa Wisata Liang Ndara, Kampung Cecer, Labuan Bajo Nusa Tenggara Timur. Pemberian apresiasi bagi Desa Cecer dilakukan Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah.
Menurut Ririek, penghargaan layak diterima Desa Cecer, dan inovator-inovator lain pada kategori sebelumnya, karena sumbangsih mereka sangat bermanfaat dalam proses optimalisasi digitalisasi di Indonesia serta perbaikan kondisi hidup masyarakat.
“Situasi pandemi dan kompetisi yang semakin intens menjadi tantangan bagi Telkom sehingga kita perlu menghadapinya dengan cara yang tidak biasa. Kita ingin bertransformasi menjadi digital telco dan tentunya perlu melakukan inovasi baik digitisasi di internal dan digitalisasi. Kita meyakini bahwa digitalisasi memberikan peluang tidak hanya bagi Telkom tapi juga bangsa dan negara. Digitalisasi akan memberikan peluang bagi Indonesia untuk melakukan leapfrog atau loncatan yang kemudian di banyak hal Indonesia akan mendekati negara maju, baik edukasi, kesehatan, keuangan dan sebagainya. Kita harus ingat bahwa yang akan bertahan itu bukan yang besar, bukan pula yang paling kaya akan resources, melainkan siapa yang paling cepat beradaptasi menyesuaikan dengan perubahan. Sehingga satu satunya jalan yang bisa kita lakukan adalah berubah dengan cepat dengan bertransformasi menuju digital telco. Kita pasti mampu, jika kita melakukan inovasi. Mari kita bahu membahu memberikan yang terbaik dan berinovasi untuk perusahaan, bangsa dan negara,” ujar Ririek.