IDI: Dokter Kandungan Kedua Terbanyak Meninggal, Banyak Ibu Hamil OTG

Jum'at, 09 Juli 2021 | 22:23 WIB
IDI: Dokter Kandungan Kedua Terbanyak Meninggal, Banyak Ibu Hamil OTG
Ketua Terpilih PB IDI Dr Adib Khumaidi. [Tangkapan layar akun Youtube Suaradotcom]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dokter kandungan menempati posisi kedua paling meninggal dunia karena Covid-19 yakni sebanyak 28 orang. Hal itu berdasarkan informasi yang disampaikan Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) pada 5 Juli 2021.

Ketua Tim Mitigasi PB IDI Adib Khumaidi mengatakan, penyebab tingginya angka kematian pada dokter kandungan karena hampir 51,5 persen ibu hamil terkonfirmasi Covid-19 dengan status OTG (orang tanpa gejala).

Presentase itu dikutip Adib dari data Persatuan Obstetri Ginekolog Indonesia (POGI).

“Jadi memang risiko paparannya itu, kalau misalnya kita dalam kondisi yang normal, kita bisa screening lah, dengan SWAB Antigen, dengan PCR. Cuman kalau ibu hamil datang sudah pembukaan lengkap , mau tidak mau harus tetap ditolong. Itu kan suatu kondisi yang memang menjadi suatu resiko,” kata Adib saat dihubungi Suara.com, Jumat (9/7/2021).

Baca Juga: Tolong Persalinan Ibu Hamil, 3 Dokter Spesialis Kandungan di Balikpapan Positif Covid-19

Jelasnya, bagi dokter kandungan di rumah sakit, terdapat sejumlah tempat yang menjadi potensi penularan seperti di poli pelayanan, ruang melahirkan, dan ruang operasi.

“Nah karena kondisi kandungan itu lebih banyak kondisi emergensi maka tentunya susah untuk kemudian membuat pembatasan-pembatasan pasien, karena kasus-kasus melahirkan cukup tinggi saat ini,” paparnya.

“Dan dengan kondisi tadi (51,5 persen ibu hamil OTG), maka risiko pasien-pasien yang ditanganinya juga ya bisa dikatakan ya tadi sebagian juga memang sudah positif Covid-19,” sambungnya.

Sebelumnya, Ketua Perhimpunan Obstetri Ginekolog Indonesia (POGI) Ari Kusuma Januarto menyebutkan banyak ibu hamil yang terkonfirmasi positif Covid-19.

“Saat ini sedang terjadi peningkatan kasus pada ibu hamil terkonfirmasi oleh Covid-19. Ini sendiri meningkat adanya varian baru, jadi kami merasa perlu adanya perlindungan pada ibu hamil,” kata Ari lewat video diskusi daring, Jumat (2/7/2021) minggu lalu.

Baca Juga: Virus Corona Diduga Pengaruhi Siklus Menstruasi, Begini Kata Dokter Kandungan

Berdasarkan data yang dihimpun POGI, sepanjang April 2020-Maret 2021, dilaporkan 536 ibu hamil yang terkonfirmasi Covid-19.

“Dari 536 itu secara 51,5 persen mereka OTG (Orang Tanpa Gejala)” imbuh Ari.

Jelasnya, sebanyak 75 persen ditemukan terpapar Covid-19 pada usia kandungan 37 minggu atau menjelang proses melahirkan.

“Artinya, dia (ibu hamil) mungkin terlambat diketahui atau dia juga baru datang (periksa) saat usia 37 minggu. Sehingga 37 minggu kita ketahui itu masa-masa dia mau melahirkan, ini jelas akan membutuhkan fasilitas untuk dirujuk segala macam,” ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI