Suara.com - Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) DPP Demokrat, Herzaky Mahendra Putra menilai kritik yang disampaikan Ketua Fraksi Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) terhadap pemerintah soal Covid-19 dianggap wajar. Menurutnya tak perlu pendukung pemerintah terlalu responsif menanggapi.
Untuk diketahui Ibas memang sempat menyampaikan kritik. Ia menyatakan Covid-19 makin mengganas. Ia mengaku, khawatir jika sampai Indonesia disebut sebagai failed nation atau bangsa gagal akibat tidak mampu menyelamatkan rakyatnya.
"Para pendukung pemerintah begitu dikritik malah reaktif, berusaha mengalihkan perbincangan dari permasalahan utama, bahkan menyerang pihak-pihak yang memberikan masukan dan kritikan," kata Herzaky kepada wartawan, Jumat (9/7/2021).
Ia mengatakan, jika ada kritik yang disampaikan dari Ketum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ibas serta para kader lainnya hal itu masih dalam tahap yang wajar. Ia mengklaim hal itu dilakukan atas dasar keprihatinan.
Baca Juga: Ketua Fraksi Demokrat Ibas: Jangan Sampai Negara kita Disebut Negara Gagal
"Kader-kader kami di DPR RI pun sudah sering bersuara lantang memberikan masukan. Tapi, apakah ada ruang untuk itu? Contohnya di menggelar rapat paripurna ke-22 Masa Persidangan V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Tahun Sidang 2020-2021 pada Selasa 6 Juli 2021 lalu," tuturnya.
"Jadi, janganlah bahas-bahas ayo suarakan di parlemen, di ruang sidang. Tapi, begitu mau bicara, jangankan beradu argumen, kesempatan bicara pun tidak diberikan sama sekali," sambungnya.
Lebih lanjut, Herzaky mewanti-wanti kepada seluruh pendukung pemerintah terutama yang ada di parlemen untuk fokus saja pada pekerjaannya. Menurutnya tak perlu lagi ada pengalihan persoalan.
"Demokrat meminta pendukung pemerintah, terutama yang ada di parlemen, lebih baik untuk fokus pada nyawa rakyat, bantu presiden, agar Indonesia tidak menjadi negara gagal. Jangan alihkan persoalan. Pastikan agar Negara hadir dan bisa melayani masyarakat, agar korban meninggal akibat covid-19 tidak semakin melonjak," tuturnya.
Takut jadi Negara Gagal
Baca Juga: Ungkap Keinginan Jane Shalimar, Annisa Pohan Beri Pesan Menyentuh ke Sang Anak
Ibas Yudhoyono sebelumnya, menyatakan Covid-19 yang terjadi di Indonesia semakin mengganas. Ibas mempertanyakan sampai kapan Indonesia dalam keadaan darurat, pasalnya covid sudah menyerang orang-orang terdekatnya.
Ia mengaku, khawatir jika sampai negara kita disebut sebagai failed nation atau bangsa gagal akibat tidak mampu menyelamatkan rakyatnya.
‘’Begini ya, Covid-19 makin ‘mengganas’. Keluarga kita, sahabat kita dan orang-orang di lingkungan kita banyak yang terpapar bahkan meninggal dunia. Sampai kapan bangsa kita akan terus begini? Jangan sampai negara kita disebut sebagai failed nation atau bangsa gagal akibat tidak mampu menyelamatkan rakyatnya,’’ ujar Ibas dalam keterangannya, seperti dikutip Suara.com, Rabu (7/7/2021).
Ibas menyampaikan bahwa pemerintah terlihat tidak berdaya menangani pandemi Covid-19 yang sudah memasuki tahun kedua. Hal itu ditunjukkan dengan tabung oksigen yang sulit dicari masyarakat.
"Bagaimana mungkin tabung oksigen disumbangkan ke negara lain, tapi saat rakyat sendiri membutuhkan, barangnya susah didapat,” ungkapnya.