Suara.com - Kondisi Presiden Haiti Jovenel Moïse pasca penyerangan terungkap dimana ia mengalami luka tembak 12 kali dan mata sebelah kirinya pecah.
Hal itu, menyadur The Independent Jumat (9/7/2021), diungkapkan oleh Hakim Carl Henry Destin selaku wakil hakim perdamaian Pétion-Ville.
Destin mengatakan kepada surat kabar berbahasa Prancis Haiti, Le Nouvelliste, bahwa jasad Moïse ditemukan dengan kondisi penuh luka tembak senjata kaliber besar dan senjata api 9 mm.
"Kami menemukannya berbaring telentang, mengenakan celana biru, kemeja putih berlumuran darah, mulutnya terbuka, mata kirinya pecah," kata Destin.
Baca Juga: Presiden Haiti Tewas Ditembak Kelompok Bersenjata, Tersangka Ngaku Dari Agen Narkoba AS
"Kami melihat peluru menembus dahinya, satu di setiap puting, tiga di pinggul, satu di perut." sambungnya.
Destin mengatakan bahwa kantor dan kamar tidur presiden dalam kondisi berantakan. Sementara putrinya, Jomarlie Jovenel Moïse, bersembunyi di kamar saudara laki-lakinya saat serangan tersebut.
Seorang anak laki-laki dan seorang pembantu diikat di dalam rumah presiden oleh para pelaku sambil meneriakkan Operasi DEA.
Destin juga mengungkapkan bahwa banyak ditemukan selongsong peluru berukuran 5,56 mm dan 7,62 mm di antara pos jaga hingga di dalam kediaman.
Istri Moïse juga ikut tertembak dalam serangan tersebut. Dia diterbangkan ke Pusat Trauma Ryder Miami untuk menjalani perawatan.
Baca Juga: Suasana Haiti Usai Presiden Jovenel Moise Tewas Ditembak
Tak sampai 24 jam, Kepolisian Nasional Haiti berhasil membekuk enam pria yang diduga sebagai pelaku pembunuhan presiden Haiti.
Leon Charles, Kepala Polisi Nasional Haiti mengungkapkan bahwa pihaknya berhasil mencegat para pelaku setelah mereka mencoba keluar dari kediaman presiden.
Leon Charles mengatakan pada konferensi pers bahwa dua tentara bayaran ditangkap, sementara empat lainnya tewas dalam baku tembak.
Charles mengatakan tiga petugas polisi yang disandera oleh orang-orang bersenjata itu dibebaskan setelah baku tembak.
Para pelaku yang terbunuh dan ditangkap dalam baku tembak belum diidentifikasi dan bukti hubungan mereka dengan pembunuhan itu juga belum diungkapkan.