Suara.com - Beredar pengumuman Pertamina akan menutup seluruh SPBU mereka untuk sementara. Hal ini sebagai bentuk dukungan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat.
Pengumuman tersebut beredar luas di media sosial seperti Facebook hingga Twitter. Dalam keterangannya, Pertamina menyebut akan menutup SPBU sementara mulai dari tanggal 12 Juli 2021 sampai 17 Juli 2021.
Penutupan SPBU ini dilakukan sebagai bentuk komitmen Pertamina dalam mendukung program pemerintah. Hal ini diharapkan dapat membantu memutus penyebaran virus corona (Covid-19).
Adapun narasi yang dibagikan sebagai berikut:
Baca Juga: Imbauan Bila Bertemu Kendaraan Pengangkut Tabung Oksigen: Tolong Beri Jalan
"PENGUMUMAN
PENUTUPAN SPBU SEMENTARA
12 Juli 2021 - 17 Juli 2021.
Sebagai komitmen Pertamina dalam mendukung program pemerintah dalam memutus rantai penyebaran Covid-19"
Lantas benarkah pengumuman tersebut?
PENJELASAN
Berdasarkan penelusuran Suara.com, pengumuman Pertamina akan menutup seluruh SPBU adalah hoaks.
Baca Juga: Viral Video Warkop Sudah Tutup Diobrak Satpol PP Kota Surabaya, Pemiliknya 'Ngegas'
Hal ini disampaikan langsung oleh pihak Pertamina di akun media sosial mereka. Melalui Twitter resmi, Pertamina meminta masyarakat berhati-hati dengan hoaks dan penipuan yang mengatasnamakan perusahaan pelat merah ini.
"Sobat, hati-hati terhadap segala bentuk hoax maupun penipuan yang mengatasnamakan Pertamina ya," pesan Pertamina di Twitter seperti dikutip oleh Suara.com, Kamis (8/7/2021).
Lebih lanjut Pertamina juga mengingatkan masyarakat untuk selalu mengecek dengan benar jika mendapat informasi seputar Pertamina. Hal ini bisa dilakukan dengan menghubungi call center Pertamina.
"Selalu waspada dan jangan lupa selalu cek dan ricek terhadap setiap informasi yang kita dapatkan. Sobat juga bisa menghubungi Pertamina Call Center 135," tulis keterangan dari Pertamina.
KESIMPULAN
Dari penjelasan di atas, maka pengumuman yang menyebutkan Pertamina akan menutup seluruh SPBU sebagai bentuk dukungan PPKM Darurat adalah hoaks.
Pengumuman itu masuk dalam kategori konten yang menyesatkan atau misleading content.