Suara.com - Penularan Covid-19 yang sedang masif di Indonesia saat ini bukan hanya menyasar warga lanjut usia, tetapi juga merambah ke balita dan ibu hamil. Dari pengalamannya, Ayu (22) tenaga kesehatan Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat menyebut kalau pasien lansia lebih berisiko ketimbang balita dan ibu hamil.
Ayu tidak begitu tahu berapa jumlah pasien balita, ibu hamil dan lansia yang menjalani perawatan di RSDC Wisma Atlet. Namun menurutnya angka pasien pasti akan mengalami naik turun.
"Tapi karena itu juga fluktuatif dan juga untuk totalan kami enggak ada pensensusan khusus gitu," kata Ayu saat dihubungi Suara.com, Kamis (8/7/2021).
Ayu lantas menjelaskan kalau sebenarnya kekuatan tiga kategori saat terpapar Covid-19 itu tergantung dari imunnya masing-masing. Semisal anak balita yang terpapar akan memiliki imun yang bagus apabila masih mendapatkan pasokan ASI.
Baca Juga: Pasien COVID-19 Isoman di Jawa Barat Bisa Dapat Obat Gratis, Begini Cara Daftarnya
Kemudian kondisi ibu hamil pun akan selalu terkontrol karena pihak RSDC Wisma Atlet juga mempersilakan pasiennya untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan.
Sementara untuk lansia, para nakes memiliki keterbatasan dan harus memberikan perhatian khusus. Keterbatasan itu akan muncul ketika pasien lansia tidak bisa menerima obat karena alasan riwayat kesehatan.
Kemudian komunikasi juga kadang menjadi hambatan bagi nakes untuk proses pemulihan lansia. Lalu para nakes juga harus memberikan perhatian khusus karena sangat mungkin terjadi kondisi kesehatan lansia itu tiba-tiba turun drastis.
"Karena kita juga takutnya karena pasien lansia ini takutnya tiba-tiba nge-drop, dianya langsung kolaps. Itu sih yang ditakutin."
Baca Juga: Syok! Kirim Tart Ultah ke Teman, Wanita Ini Nyelonong Rekam Hingga Masuk Rumah