Suara.com - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fadli Zon mengajak masyarakat untuk berdoa agar penyebaran virus corona tidak semakin parah. Ia juga berharap agar mutasi Covid-19 tidak semakin bertambah banyak.
Hal ini diungkapkannya dalam akun Twitter @FadliZon pada Kamis (8/7/2021). Ia berharap mutasi Covid-19 tidak bertumbuh sebanyak alfabet Yunani yang berjumlah 24.
"Mari kita berdoa dan berusaha semoga virus mutasi dan varian Covid-19 tak sebanyak alfabet Yunani. Alfabet Yunani ada 24," cuit Fadli Zon seperti dikutip oleh Suara.com, Kamis (8/7/2021).
Politikus Partai Gelora ini lantas membeberkan seluruh 24 alfabet Yunani, dimana sebagian namanya memang digunakan untuk menamai varian baru mutasi Covid-19. Alfabet Yunani ini diawali dengan alpha dan diakhiri dengan omega.
Baca Juga: Setelah Bupati, Giliran Wakil Ketua DPRD Bojonegoro Terpapar Covid-19
"Alpha, beta, gamma, delta, epsilon, zeta,eta, theta, iota, kappa, lambda, mu, nu, xi, omicron, pi, rho, sigma, tau, upsilon, phi, chi, psi, omega," tulis Fadli Zon.
Cuitan Fadli Zon ini telah diretweet 23 kali dan mendapatkan 124 tanda like. Warganet juga mengomentari salah satu cuitan terbarunya ini dengan beragam pendapat.
"Nama virusnya harus yang nusantara kalau di Indonesia. Jangan pakai alpha, beta, gamma, delta dll. Radikal itu virus dan ke Yunani-yunanian," komen warganet.
"Kan setelah alfabet Yunani abis, besok mereka pake alfabet Mesir kuno," celutuk warganet.
"Ini baru pernyataan yang cocok dan bagus Pak Zon," puji lainnya.
Baca Juga: Muncul Gerakan Tabung Oksigen Gratis, Relawan Ini Pinjamkan Khusus Pasien Covid-19 di DKI
"Apakah semua ini setingan komunis atau yahudi bung," tanya warganet.
Ini 10 Nama Baru Varian Virus Corona yang Jadi Perhatian WHO
Virus corona SARS CoV-2, penyebab COVID-19, telahberubah seiring waktu. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sebagian besar perubahan itu tidak banyak berdampak pada struktur tubuh virus.
Akan tetapi, beberapa perubahan dapat memengaruhi sifat virus. Seperti seberapa mudah penyebarannya, tingkat keparahan penyakit terkait, kinerja vaksin, obat terapeutik, alat diagnostik, atau tindakan kesehatan dan sosial masyarakat lainnya.
WHO bekerja sama dengan berbagai jaringan pakar, otoritas nasional, lembaga, dan peneliti telah memantau dan menilai perubahan SARS CoV-2 sejak Januari 2020.
Selama akhir 2020, berbagai varian virus corona mulai diumumkan dan dinyatakan meningkatkan risiko kesehatan masyarakat global. Hal itu juga memunculkan karakterisasi Variants of Interest (VOI) dan Variants of Concern (VOCs) tertentu.
"WHO dan jaringan pakar internasionalnya sedang memantau perubahan pada virus. Sehingga jika mutasi signifikan teridentifikasi, kami dapat memberi tahu negara dan publik tentang perubahan apa pun yang diperlukan untuk bereaksi terhadap varian tersebut, dan mencegah penyebarannya," ucap WHO dikutip dari situs resminya, Rabu (2/6/2021).
WHO bersmaa para pakar telah membentuk sistem untuk mendeteksi sinyal potensi VOI atau VOC dan menilainya berdasarkan risiko yang ditimbulkan terhadap kesehatan masyarakat global.
Pelabelan varian baru virus SARS CoV-2 itu kemudian diberi nama dengan angka. Namun untuk memudahkan penyebutannya, WHO memutuskan untuk mengubah nama varian virus corona SARS CoV-2, terutama 10 varian yang menjadi perhatian global.
"Saat ini, kelompok ahli yang diselenggarakan oleh WHO ini telah merekomendasikan penggunaan label menggunakan huruf Alfabet Yunani, yaitu, Alpha, Beta, Gamma yang akan lebih mudah dan praktis untuk dibahas oleh khalayak non-ilmiah," kata WHO.
Berikut nama baru 10 varian virus corona SARS CoV-2 yang jadi perhatian WHO dan para ahli dalam penanganan pandemi Covid-19:
1. Alpha
Untuk varian virus corona dari Inggris yang diumumkan sejak 18 Desember 2020. Sebelumnya dilabeli B117.
2. Beta
Untuk varian virus corona dari Afrika Selatan yang diumumkan sejak 18 Desember 2020. Sebelumnya dilabeli B1351.
3. Gamma
Untuk varian virus corona dari Brasil yang diumumkan sejak 11 Januari 2021. Sebelumnya dilabeli P1.
4. Delta
Untuk varian virus corona dari India yang diumumkan sejak 4 April 2021. Sebelumnya dilabeli B1617.2.
5. Epsilon
Untuk varian virus corona dari Amerika Serikat yang diumumkan sejak 5 Maret 2021. Sebelumnya dilabeli B1427/B1429.
6. Zeta
Untuk varian virus corona dari Brasil yang diumumkan sejak 17 Maret 2021. Sebelumnya dilabeli P2.
7. Eta
Untuk varian virus corona yang berasal dari banyak negara, diumumkan sejak 17 Maret 2021. Sebelumnya dilabeli B1525.
8. Theta
Untuk varian virus corona dari Filipina yang diumumkan sejak 24 Maret 2021. Sebelumnya dilabeli P3.
9. Iota
Untuk varian virus corona dari Amerika yang diumumkan sejak 24 Maret 2021. Sebelumnya dilabeli B1526.
10. Kappa
Untuk varian virus corona dari India yang diumumkan sejak 4 April 2021. Sebelumnya dilabeli B1617.1.