Suara.com - Di tengah Covid-19 sedang mengganas di Indonesia, menyeruak isu adanya pengkhianatan di lingkaran Presiden Joko Widodo (Jokowi). Isu pengkhianatan itu dicurigai berasal dari kalangan menteri-menteri Jokowi.
Mantan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono menjadi orang yang menyampaikan adanya isu tersebut. Arief mengatakan, bahwa Jokowi sudah mencium indikasi pengkhianatan tersebut.
"Saya rasa Jokowi sudah mencium bau-bau ketidak loyalan menteri-menterinya dan lingkarannya yang coba coba mau berkhianat," Arief saat dikonfirmasi, Kamis (8/7/2021).
Menurutnya, indikasi pengkhianatan sudah terlihat. Namun sifatnya masih sangat lembut atau cenderung tak terlihat.
Baca Juga: Kapan Karyawan Boleh Kerja Usai Positif Covid-19? Eka Hospital: Isoman 13 Hari Sudah Aman
"Ada indikasi mulai adanya dugaan," tuturnya.
Kendati begitu, ketika ditanya lebih jauh indikasi dugaan pengkhianatan pembantu Jokowi tersebut di tengah PPKM Darurat, Arief enggan menjawab. Ia hanya mau menegaskan kalau indikasi tersebut ada.
"Ya pokoknya saat ini ada (indikasi pengkhianatan menteri)," tandasnya.
Sebelumnya, Arief meminta agar semua pembantu Presiden Jokowi tetap kompak.
Di sisi lain, Arief Poyuono juga berharap semua menteri di kabinet Presiden Jokowi-Wapres Maruf Amin tetap mendukung upaya penanganan pandemi Covid-19 setelah ada penerapan PPKM Darurat Jawa-Bali.
Baca Juga: Apa Itu Happy Hypoxia? Pasien COVID-19 Kalbar Terawa Lepas, Sesak Nafas, Lalu Meninggal
“Saya berharap jangan ada menteri-menteri di kabinet dan orang-orang lingkaran Jokowi melakukan pengkhianatan terhadap Jokowi saat pemberlakuan PPKM Darurat dalam penanganan dan penanggulangan Covid 19,” kata Arief Poyuono disitat dari Hops.id--jaringan Suara.com pada Kamis (8/7/2021).
Arief juga berpesan bahwa agar semua lapisan bisa kompak mengatasi krisis kepercayaan masyarakat serta beban perekonomian yang merupakan dampak dari adanya pandemi Covid-19.
“Semua harus kompak jangan ada yang penghianatan di saat pemerintahan Jokowi sedang masuk dalam keadaan krisis kepercayaan oleh masyarakat dan beban perekonomian yang sangat berat,” ujarnya.