Perpustakaan Khusus Diminta Berinovasi Ikuti Perkembangan Zaman

Fabiola Febrinastri | Restu Fadilah
Perpustakaan Khusus Diminta Berinovasi Ikuti Perkembangan Zaman
Dok: Kemensos

Pandemi bisa menjadi ajang Perpus untuk menggalakkan e-Book.

Suara.com - Kementerian Sosial (Kemensos) meminta agar perpustakaan khusus berinovasi mengikuti perkembangan zaman. Ini mengingat zaman sekarang, digitalisasi semakin berkembang pesat.

Perpustakaan Khusus adalah perpustakaan yang menekankan koleksinya pada suatu bidang khusus, atau bidang-bidang yang berhubungan.

Perpustakaan Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Banjarmasin adalah salah satu jenis perpustakaan khusus yang berada di bawah naungan instansi Kemensos.

Saat ini Perpustakaan BBPPKS Banjarmasin memiliki kurang lebih 3000 koleksi monograf yang sebagian besar merupakan majalah terbitan internal dan buku-buku penunjang yang berhubungan dengan Kesejahteraan Sosial.

Baca Juga: Rekrutmen Guru Sekolah Rakyat Sudah Dibuka? Simak Syarat dan Kualifikasinya

Kepala BP3S, Syahabuddin mengatakan, berkembangnya teknologi dari waktu ke waktu menuntut juga Perpustakaan BBPPKS Banjarmasin untuk meningkatkan kualitas koleksi maupun layanannya, proses perubahan Perpustakaan dan Pustakawan di Indonesia sudah memasuki era digitla 4.0 serta era Disrupsi.

"Era Disrupsi adalah sebuah era terjadinya inovasi dan perubahan besar-besaran yang secara fundamental dapat mengubah semua sistem, tatanan, dan landscape yang ada ke cara-cara baru. Akibatnya pemain yang masih menggunakan cara dan sistem lama akan kalah bersaing," tuturnya.

Syahabuddin mengatakan, Perpustakaan BBPPKS Banjarmasin akan mencoba memetakan strategi untuk pengembangan perpustakaan khusus, juga agar ada sinkronisasi persepsi dan tujuan antar satker terkait perpustakaan, khususnya di lingkungan Kemensos.

Hadir secara daring dalam webinar ini, Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, M.Syarif Bando, dalam paparannya menyampaikan tentang penguatan peran sisi hulu dalam peningkatan indeks literasi masyarakat untuk mewujudkan SDM unggul.

Kepala Perpusnas juga menyampaikan bahwa saat-saat seperti pandemi inilah kita lebih punya waktu untuk membaca buku,baik buku tercetak maupun e-book.

Baca Juga: Kemensos Siapkan Aturan Bansos Maksimal 5 Tahun per Keluarga

"Tidak ada seorangpun yang pintar tanpa membaca," lanjutnya.