Suara.com - Sedikitnya 2.000 orang di India menjadi korban vaksin Covid-19 palsu dimana mereka disuntik dengan campuran air garam. Polisi menangkap 14 orang yang diduga terlibat kasus tersebut.
Menyadur CBS News Kamis (8/7/202021), setidaknya 2.000 orang di ibukota Mumbai dan 500 orang di negara bagian Bengal diduga menjadi korban vaksin Covid-19 palsu.
Pihak berwenang mengatakan, ribuan warga tersebut menghadiri setidaknya 12 tempat vaksinasi massal yang diadakan pada bulan Mei dan Juni.
Pihak berwenang India telah menangkap 14 orang dan menutup sebuah rumah sakit swasta yang diduga terlibat dalam kasus tersebut.
Baca Juga: Polda Metro Jaya Kerahkan Mobil Vaksin Keliling, Sasar Warga Pemukiman Padat
Polisi mengatakan mereka tidak mengundang otoritas kesehatan ketika mereka meluncurkan program vaksinasi masal tersebut.
Para pelaku juga dituduh mengisi botol kosong vaksin dengan larutan garam dan menyuntikannya kepada siapa saja yang datang.
Kasus tersebut pertama kali diselidiki oleh pihak berwenang saat menerima aduan dari warga jika mereka tidak mendapatkan sertifikat setelah mendatangi tempat vaksin tersebut.
Kecurigaan semakin terasa setelah warga juga melaporkan jika mereka tidak merasakan adanya efek samping setelah mereka disuntik.
Polisi telah menangkap 14 orang, termasuk beberapa dokter, atas penipuan, konspirasi kriminal dan tuduhan lainnya.
Baca Juga: Kapan Karyawan Boleh Kerja Usai Positif Covid-19? Eka Hospital: Isoman 13 Hari Sudah Aman
Polisi juga menyegel Rumah Sakit Shivam di Mumbai dan menangkap pemiliknya, Dokter Shivraj Pataria dan istrinya Neeta Pataria, atas dugaan peran mereka dalam penipuan vaksinasi.
Rumah sakit itu adalah pusat vaksinasi Covid-19 resmi, tetapi tidak memiliki izin untuk mengadakan kamp vaksinasi massal. Mereka diduga mengisi botol vaksin bekas yang seharusnya sudah dimusnahkan.
"Banyak [dari] terdakwa telah mengaku bahwa mereka menggunakan air garam," jelas Vishwas Nangre Patil, komisaris gabungan polisi Mumbai.
Patil juga menjelaskan bahwa pihaknya dapat menangkap lebih banyak orang yang terlibat kasus tersebut karena penyelidikan masih berlangsung.