Suara.com - Sebuah tangkapan layar berisi chat dari seseorang yang mengaku tenaga kesehatan dari Puskesmas Teras, Boyolali, Jawa Tengah yang meminta foto-foto organ intim dari warga yang melakukan vaksinasi viral di media sosial.
Dari tangkapan layar chat yang diunggah oleh akun Instagram @info_cegatan_boyolali, diketahui oknum yang mengaku nakes itu meminta seorang wanita memotret payudara dan bagian intimnya.
Ia beralasan ingin memeriksa dan mendeteksi kanker pada tubuh warga yang divaksin itu. Pelaku juga berdalih bahwa pemeriksaan dilakukan secara online karena situasi pandemi.
Dalam chat-nya, pelaku memberikan instruksi terkait cara mengambil foto payudara. Ia menyebut hal itu harus diatur untuk mengukur posisi payudara simetris atau tidak.
Baca Juga: Gus Muhaimin Imbau Masyarakat Sukseskan Program Vaksinasi
"Untuk memantau gejala awal kanker payudara, silahkan foto dengan cara sebagai berikut. Foto dada dalam kondisi bebas, tanpa bra dan pakaian dari arah depan lurus dengan batas bawah 5 cm di bawah payudara dan batas atas sampai hidung, atau sampai rambut juga boleh, ini untuk mengukur simetris dan posisi dua payudara kiri kanan," tulis pelaku dalam chatnya.
Tak hanya itu, pelaku juga mengirimkan instruksi terkait cara mengambil foto alat kelamin. Ia mengaku akan melakukan pemeriksaan kanker serviks.
"Pengambilan foto untuk memeriksa gejala kanker serviks dilakukan dengan memfoto miss V dari arah depan kondisi kaki terbuka dari jarak dekat, kemudian ambil lagi dengan posisi duduk paha dibuka dan difoto dari lutut, terima kasih, salam sehat selalu," tulisnya lagi.
Karena menganggap permintaan itu tak wajar, warga yang menerima chat tersebut segera melapor pada pihak Puskesmas Teras. Pihak Puskesmas pun memberikan klarifikasi bahwa tak ada pegawainya yang memberikan instruksi seperti itu.
Para warganet yang membaca pesan tersebut lantas menuliskan beragam komentar. Mereka turut merasa geram atas tindakan oknum tak bertanggung jawab itu.
Baca Juga: Saat PPKM Darurat, Hanya Boleh Keluar untuk Ikut Vaksinasi
"Ulah oknum tidak bertanggungjawab.. Hati-hati jangan mudah percaya, jangan sampai ada korban," tulis salah seorang warganet.
"Terimakasih informasinya, sangat membantu," sahut warganet lain.
"Kemenpppa, Polresboyolali, Puskesmas_boyolali2 ,tolong ditindaklanjuti aksi ini, karena ini sangat meresahkan beberapa warga kita," tulis warganet lain.
Saat ini, Polres Boyolali tengah menyelidiki kasus tersebut. Dugaan sementara ada pihak yang sengaja memanfaatkan situasai saat ini untuk memuaskan nafsunya.
Warga yang menerima pesan tersebut diketahui bukan hanya satu orang saja, ada beberapa laporan yang disebut telah diterima oleh pihak berwenang.