Suara.com - Anggota fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak mengomentari tindakan Gubernur Anies Baswedan yang ngamuk saat melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke perusahaan pelanggar aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat. Ia menilai marah-marah saja tidak cukup untuk menegakan regulasi itu.
Menurut Gilbert Anies tidak cukup hanya sekali saja melakukan sidak. Tindakan pengawasan ini harus rutin dilakukan demi mendisiplinkan perusahaan untuk menaati aturan PPKM.
"Bung Anies tidak cukup hanya marah-marah, harus ditindak yang melanggar. Sidak juga tidak boleh angin-anginan, karena pengusaha nakal akan kucing-kucingan," ujar Gilbert saat dikonfirmasi, Kamis (7/7/2021).
Gilbert meminta Anies jangan hanya terlihat tegas sekali saja. Ke depannya begitu ada pelanggaran, harus langsung ditindak tanpa ada kompromi.
Baca Juga: Mengejutkan! Amien Rais Dukung Pemerintah: Semoga PPKM Darurat Bisa Mencapai Tujuan
"Perusahaan yang melanggar aturan harus diberikan sanksi, karena mengorbankan masyarakat secara umum pada saat tingginya kasus Covid," katanya.
Menurutnya dalam menjalankan aturan PPKM, perlu ada dukungan dari segala pihak. Masyarakat perlu disadarkan akan pentingnya mengurangi mobilitas demi memutus mata rantai penularan Covid-19.
"Kebijakan PPKM Darurat harus didukung semua pihak, pengorbanan rakyat sudah luar biasa. Jangan ada yang menggagalkan," ucap Gilbert.
Selain itu, Gilbert juga meminta Anies tak hanya fokus pada kawasan Sudirman yang notabene wilayah perkantoran. Pengawasan harus diperluas hingga ke pusat keramaian di lokasi lain.
"Ini bentuk pengawasan ketat dan diperluas, bukan cuma di Sudirman saja, tali juga perkantoran di kawasan lain hingga ke pasar," pungkasnya.
Baca Juga: Aturan Lengkap Setelah 6 Ruas Jalan Protokol Kota Solo Ditutup
Ngamuk saat Sidak
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke gedung Sahid Sudirman Center, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (6/7/2021). Dalam sidaknya kali ini ia menemukan dua kantor yang melanggar, yakni PT Equity Life dan Ray White Indonesia.
Momen sidak Anies ini dibagikan lewat akun instagramnya, @aniesbaswedan. Ia bahkan ngamuk ke pimpinan dan HRD perusahaan tersebut.
Begitu datang, Anies dan anak buahnya mendapati kantor yang merupakan bidang non esensial atau kritikal masih didatangi banyak pegawainya. Artinya, aturan bekerja dari rumah atau work from home (WFH) tidak ditaati.
Begitu melihat situasi itu, dengan nada tinggi, Anies pun langsung memanggil HRD perusahaan itu.
"Mana HRD nya?" kata Anies kepada para pegawai di lokasi itu, Selasa (6/7/2021).
Para karyawan langsung saling tunjuk bingung menjawab di mana HRD itu berada. Selanjutnya Anies berhasil bertemu seorang wanita yang didiuga HRD perusahaan itu dan langsung mengomelinya.
"Ini bukan soal pelanggaran aturan nama ibu siapa? Ibu diana dan perusahaan ibu tidak bertanggung jawab," kata Anies sambil menunjuk Diana.
Menurut Anies, tindakan pimpinan perusahaan yang tidak mau mengikuti aturan PPKM ini hanya akan menghambat upayanya menekan penularan Covid-19. Mereka hanya memikirkan soal keuntungan semata, bukan nyawa pegawainya.
"Ini bukan soal untung rugi. Ini soal nyawa. Yah. Kita ini mau nyelametin nyawa orang dan orang-orang seperti ibu ini yang egois. Ini pekerja pekerja ikut aja," kata Anies.
Mantan Mendikbud itu pun langsung meminta agar wanita tersebut segera menutup kantornya. Para pegawai pun diminta langsung pulang ke rumahnya masing-masing.
"Sekarang tutup kantor ya dan katakan pada semua pulang taati aturan. Mengerti?" tanya Anies kepada Diana.
"Mengerti pak," kata Diana menjawab pelan sambil mengangguk.