Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Manves) Luhut Binsar Pandjaitan jarang berbicara mengenai kehidupan rumah tangganya. Namun, ia mengungkap fakta mengejutkan mengenai sang istri yang lelah melihatnya menjadi menteri.
Pengakuannya itu diungkapkan saat mendatangi acara podcast Deddy Corbuzier yang berjudul: "PAK LUHUT, JANGAN MARAH YA.. MAU NANYA NIH". Video tersebut diunggah dalam akun YouTube Deddy Corbuzier pada Selasa (6/7/2021).
Luhut sendiri saat ini memang menjadi salah satu sosok senior yang menjabat sebagai menteri di Kabinet Indonesia Maju. Selain menjadi menteri di pemerintahan Presiden Joko Widodo, Luhut juga sibuk memimpin PPKM Darurat untuk menangani pandemi virus corona di usia 74 tahun.
Usianya yang sudah tak muda itu membuat istrinya lelah. Sang istri akhirnya memberikan ultimatum terhadap Luhut agar berhenti menjadi menteri pada 2024 mendatang.
Baca Juga: Luhut Panjaitan Sebut Obat Invermectin Ampuh Sembuhkan Pasien Covid-19 Gejala Ringan
"Istri saya yang bilang 'Eh Pah, kamu kalau sudah selesai ini jangan lagi jadi menteri-menteri, ya'. Capek gue katanya," beber Luhut dalam podcast Dedde Corbuzier seperti dikutip oleh Suara.com, Selasa (6/7/2021).
Mendengar itu, Luhut pun menenangkan istrinya. Ia berjanji tidak akan menjadi menteri lagi di tahun 2024.
"Saya bilang yes. Iya 2024 kita selesai enggak mau lagi, saya bilang sama dia," ungkap Luhut.
Lebih lanjut Luhut mengaku jika permintaan istrinya memang benar. Ia mengaku siap mengundurkan diri dari pemerintahan pada tahun 2024 saat berusia 77 tahun.
Menurutnya, pengabdiannya kepada negara memang sudah sangat panjang. Karena itu jika dirinya diberi umur panjang, maka ia siap meninggalkan jabatannya di usia 77 tahun.
Baca Juga: WNA Cina Datang ke Indonesia saat PPKM Darurat, Luhut: Nggak Ada yang Aneh
"(Pada tahun 2024 saya akan berusia) 77 tahun at that time, kalau Tuhan kasih umur panjang. Sudah cukup. Semua kita mesti tahu, Deddy, kapan waktunya kita berhenti," tegas Luhut.
Luhut mengatakan pengabdian itu banyak bentuknya, tidak harus aktif di pemerintahan. Ia mencontohkan pekerjaan Deddy yang juga merupakan bentuk pengabdian.
Tak hanya itu, Luhut mengaku sering heran dengan banyak pihak yang berambisi menjadi presiden hanya untuk membuktikan pengabdiannya kepada negara. Menurutnya, itu hanyalah status.
"Kan banyak pengabdian lain. Orang semua itu kan ambisi harus jadi presiden baru bisa ngabdi. Ngapain kamu harus jadi presiden. Bisa ngabdi apa aja," ujar Luhut.
"Kamu (Deddy) ini ngabdi. Ini semua kalau gak jadi presiden repbulik indonesia langsung mati gitu. Itulah kalau kamu hidup karena status. Kalau udah mati status loe apa?," tegasnya.
Pengabdian panjang Luhut juga diakuinya tidak lepas dari berbagai macam kritik pedas. Kendati demikian, ia sukses memiliki karier panjang di pemerintahan karena bersih dari segala bentuk praktik curang, seperti korupsi.
"Saya diam. Apa kurangnya saya dikatain. Waduh, dibilang gue beginilah begitulah. Saya bilang sama anak buah saya, sepanjang saya enggak bikin apa-apa, urusan amat. Emang gue pikirin," pungkasnya.