Surabaya Beri Hadiah Tour Gratis Bagi Pelanggar PPKM Darurat Agar Kapok, Tuai Perdebatan

Selasa, 06 Juli 2021 | 15:05 WIB
Surabaya Beri Hadiah Tour Gratis Bagi Pelanggar PPKM Darurat Agar Kapok, Tuai Perdebatan
Surabaya Beri Hadiah Tour Gratis Bagi Pelanggar PPKM Darurat Agar Kapok. (Instagram/@surabaya)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pelanggar PPKM Darurat di Surabaya akan mendapatkan paket tour gratis. Paket Tour khusus pelanggar protokol kesehatan Covid-19 di Kota Pahlawan ini diberi nama "Tour of Duty".

Pengumuman mengenai paket tour ini dibagikan oleh akun Instagram resmi Humas Kota Surabaya, yakni Bangga Surabaya pada Senin (6/7/2021). Namun, jangan harap paket tour ini berupa jalan-jalan ke tempat wisata.

Ternyata, paket ini berupa kerja sosial bagi masyarakat yang masih nekat melanggar protokol kesehatan. Nantinya dalam Tour of Duty, pelanggar PPKM Darurat akan kerja sosial di pemakaman Keputih.

"JANGAN Ikuti Paket Tour Kami. Tour of Duty: Makam Keputih (GRATIS). (Spesial edition: plus Bhakti Sosial)," tulis akun @surabaya di caption Instagram seperti dikutip oleh Suara.com, Selasa (6/7/2021).

Baca Juga: Ivermectin hingga Oseltamivir Langka di Pasar Pramuka

Akun ini menawarkan 3 paket tour khusus pelanggar prokes. Paket 1 adalah pelanggar harus membantu membuat peti mati bagi jenazah pasien Covid-19.

Lalu paket 2 adalah pelanggar PPKM Darurat akan melihat hingga menghitung pemulasaran jenazah Covid-19. Disediakan juga paket bonus khusus masyarakat bandel pelanggar prokes Covid-19.

Surabaya Beri Hadiah Tour Gratis Bagi Pelanggar PPKM Darurat Agar Kapok. (Instagram/@surabaya)
Surabaya Beri Hadiah Tour Gratis Bagi Pelanggar PPKM Darurat Agar Kapok. (Instagram/@surabaya)

Paket bonus ini adalah memberikan pelayanan sosial bagi orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Liponsos Keputih, Surabaya.

Seluruh paket itu juga dilengkapi dengan fasilitas transportasi gratis.

Adapun syarat dan ketentuan untuk mendapatkan paket tour itu adalah jika masyarakat nekat melanggar protokol kesehatan selama penerapan PPKM Darurat.

Baca Juga: OJK Dukung PPKM Darurat Jawa - Bali Meski Diterapkan saat Pemulihan Ekonomi

Diantaranya tidak mau memakai masker dan berkerumun tanpa mematuhi protokol kesehatan Covid-19. Selain itu, masyarakat yang keluyuran melebihi batas jam malam juga akan diganjar paket tour kerja sosial itu.

"Syaratnya cukup mudah: Melanggar protokol kesehatan selama masa penerapan PPKM Darurat. Misalnya: tidak mengenakan masker, berkerumun tanpa prokes hingga melebihi batas jam malam, dsb," tulis keterangan akun ini.

Lebih lanjut, paket tour kerja sosial itu juga akan diberikan bagi pemilik usaha yang tidak mematuhi aturan PPKM Darurat. Seperti membuka usaha tanpa menjalankan protokol kesehatan Covid-19 yang sudah ditentukan pemerintah.

"Bagi pemilik usaha: menjalankan usahanya tanpa menerapkan protokol kesehatan atau tidak sesuai dengan aturan/ketentuan PPKM Darurat," jelas akun ini.

Kendati demikian, pelaksanaan Tour of Duty ini tetap akan memperhatikan keselamatan peserta tour yang merupakan pelanggar PPKM Darurat. Aturan ini diharapkan dapat membuat warga Surabaya tidak menganggap enteng situasi genting penyebaran virus corona saat ini.

Pengumuman itu sendiri telah mendapatkan lebih dari 10 ribu tanda suka dari warganet. Mereka menuliskan beragam pendapat mengenai postingan ini.

Sebagian nampak memberikan dukungan dan memuji jenis hukuman ini yang dinilai dapat membuat pelanggar PPKM Darurat kapok.

"Keren banget ini," puji warganet.

"Tambah 1 paket terakhir, sebelum pulang, tidur di peti jenasah dulu. Ngetes piye rasane," saran warganet.

"Sarcasm in the next level," sahut warganet.

"Surabaya penuh ide. Moga ini bisa menyadarkan kita semua agar lebih aware terkait bahaya covid," harap warganet.

"Tour nya peteng min, peteeeng," saran lainnya.

"Kreatif," puji warganet.

Sementara sebagian warganet lain mengkritik sanksi tersebut karena dinilai tidak membantu situasi saat ini.

"Opo ae min gak jelas masyarakat e dewe dikei info sarkasme gitu iku pantes ta?," kritik warganet.

"Hanya bisa memberi sanksi tanpa solusi. Bayangkan pegawai yang gajinya harian, yang gaji masih jauh dibawah umr, jika toko atau usahanya ditutup bagaimana kehidupannya? Bayangkan yang membuka lapak di malam hari, jika tutup anak istri mau dikasih makan apa?," protes warganet.

"SARKAS TEROSSS, KEBIJAKAN TANPA SOLUSI SAMA DENGAN MEMBUNUH," tegas yang lain.

"Harusnya ada paket membantu pasien covid tanpa APD atau masker," saran warganet.

"Berlebihan! Kenapa menyebar berita yang menakutkan. Tak delok-delok postinganmu gak onok sing menyenangkan, kayak berita sing waras ngunu. Sehat-sehat min. Males dungakno elek," tegur warganet.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI