Susi Pudjiastuti Heran, Luhut Mau Razia Penimbun Obat Covid-19 Tapi Malah Bilang-bilang

Selasa, 06 Juli 2021 | 13:55 WIB
Susi Pudjiastuti Heran, Luhut Mau Razia Penimbun Obat Covid-19 Tapi Malah Bilang-bilang
Susi Pudjiastuti (instagram.com/susipudjiastuti115)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Manves) Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan akan menindak tegas oknum-oknum yang sengaja menimbun obat Covid-19. Ia bahkan menyatakan akan melakukan razia dalam waktu 3 hari kedepan.

Pernyataan Luhut ini mendapatkan sorotan dari mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti. Melalui akun Twitternya, Susi mengaku tidak habis pikir dengan rencana pemerintah untuk melakukan razia penimbun obat Covid-19 namun justru membeberkan harinya.

Menurutnya, rencana pemerintah itu sia-sia jika hari melakukan razia dibeberkan. Pasalnya, oknum-oknum penimbun obat Covid-19 tentunya bisa menyembunyikan terlebih dahulu barang-barang tersebut.

"Razia kok kasih tahu 3 hari lagi. Bisa dipindah dan diumpetin. Masa razia dikasih tahu," cuit Susi di akun Twitter seperti dikutip oleh Suara.com, Selasa (6/7/2021).

Baca Juga: Pemerintah Pesan 10 Ribu Tabung Oksigen dari Singapura

Saking herannya, Susi turut menambahkan sebuah emoji wajah yang ditepuk dengan tangan. Hal ini seolah menggambarkan kebingungan dan tak habis pikir dengan pengumuman Luhut untuk melakukan razia itu.

Cuitan Susi Pudjiastuti Heran Pemerintah Mau Razia Penimbun Obat Covid-19 Tapi Malah Bilang-bilang (Twitter/@susipudjiastuti)
Cuitan Susi Pudjiastuti Heran Pemerintah Mau Razia Penimbun Obat Covid-19 Tapi Malah Bilang-bilang (Twitter/@susipudjiastuti)

Cuitan Susi ini sendiri telah di-retweet lebih dari 800 kali dan mendapatkan 2.300 tanda like dari warganet. Warganet juga beramai-ramai menyampaikan pendapat mereka di kolom komentar cuitan Susi.

"Nyontoh yang di atas Bu, PPKM darurat kok waktunya di jeda 3 hari dari di umumin, daruratnya jadi gimana gitu," komen warganet.

"Baik opung, sementara kita pindahkan timbunan ke tempat lain, jadi agar pas dirazia tidak ada timbunan dan bisa lapor ke atasan kondisi aman terkendali tidak ada penimbunan bla bla bla," sindir warganet.

"Ya begitu bu cara kerjanya kalau mau grebeg. Bandar narkoba juga gitu dikasih tahu 3 hari lagi saya akan grebeg kalian. Cerdas sekali aparat kita ya," tambah yang lain.

Baca Juga: Luhut Minta Masyarakat Tak Remehkan Pemerintah soal Penanganan Covid

"Sebelum razia memang lebih baik dikasih tahu Bu, kita harus beramal baik," celutuk warganet.

"Biar keliatan kerja pokoknya. Kalau dikasih tahu dulu nanti kan ngga cape pas razianya," timpal lainnya.

"Kalau gak di kasih tahu, namanya bukan razia bund," sahut warganet.

"Semua ini dagelan rezim, sama halnya PPKM tapi bandara pelabuhan tetap buka," ungkap warganet.

Luhut Ancam Razia Gudang Jika Obat untuk Covid-19 Masih Langka

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mewanti-wanti produsen obat COVID-19 agar tidak memainkan harga dan melakukan penimbunan.

Ia meminta dalam tiga hari ke depan jika masih ada harga obat tinggi dan kelangkaan, maka pemerintah akan mengambil langkah tegas berupa razia gudang.

"Saya tekankan, apabila dalam tiga hari ke depan kami masih mendapatkan harga-harga yang cukup tinggi atau terjadi kelangkaan, maka kami akan mengambil langkah tegas dan merazia seluruh gudang-gudang mereka yang sudah kami identifikasi keberadaannya," kata Menko Luhut Pandjaitan dalam konferensi pers virtual, Senin malam.

Menko Luhut juga meminta Kapolda dan Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) untuk melakukan patroli gudang-gudang obat yang datanya dimiliki pemerintah.

"Paling lambat saya ulangi hari Rabu, Kamis. Tidak boleh terjadi kelangkaan (obat). Kita jangan diatur orang-orang serakah. Saya tekankan hal ini," ujar Menko Luhut.

Menko Luhut yang juga Koordinator PPKM Darurat Jawa-Bali itu mengatakan pemerintah mencermati kelangkaan obat yang terjadi. Ia juga menilai sudah terlalu banyak keuntungan yang diambil para perusahaan obat.

"Saya ingin mengimbau 1,5 tahun sudah mengambil untung begitu banyak. Masak sekarang ini masih terus begini," ujar Menko Luhut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI