Curhat Sepupu Positif Covid-19 Malah Disuruh Masuk Kantor, Warganet Lain Blak-blakan

Selasa, 06 Juli 2021 | 12:42 WIB
Curhat Sepupu Positif Covid-19 Malah Disuruh Masuk Kantor, Warganet Lain Blak-blakan
Ilustrasi penderita Covid-19. [Ema Rohimah]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pada masa PPKM ini, banyak kantor diminta untuk menerapkan sitem kerja WFH bagi para karyawan, baik total maupun sebagian. 

Terlebih apabila ada karyawan yang terkonfirmasi positif Covid-19, maka yang bersangkutan wajib menjalani isolasi baik mandiri maupun di faskes agar tak menularkan ke orang lain.

Namun sayangnya hal ini tidak dipatuhi oleh bebrapa kantor/ pemilik usaha. Salah satu kasusnya seperti yang diceritakan oleh seorang pria di media sosial Twitter.

Ia mengaku sang sepupu tetap diminta masuk ke kantor meskipun telah dinyatakan positif Covid-19. Apabila ingin tetap menjalani isolasi mandiri dan tidak datang ke kantor, maka yang bersangkutan akan dikenakan pemotongan tunjangan.

Baca Juga: Polantas Kawal Ambulans Angkut Jenazah Ibu, Buka Jalan Sambil Air Mata Berlinang

"Sepupu positif Covid-19. Sama kantornya disuruh masuk atau 10 hari maksimal buat isoman dengan beberapa tunjangan dipotong untuk bulan ini. Jadi, sebaiknya gimana?" tulis pria tersebut dalam cuitannya, seperti dikutip suara.com, Selasa (6/7/2021).

Ia juga menyebut permasalahan juga ada pada kondisi sang sepupu yang justru akan merasa stres jika tak bekerja atau tak datang ke kantor.

"Kantornya agak nggak peduli kayaknya dengan sakit atau engga. Yang jadi masalah bukan duitnya. Masalahnya sepupu gue autis, dan tipikal yang kalau ga ke kantor atau kerja, bisa stres banget. Jadi kesulitannya di situ. Rutinitasnya kalau terganggu bisa cukup rumit," tulis pria itu.

Para warganet pun menanggapi cuitan tersebut dengan beragam komentar. Beberapa dari mereka blak-blakan soal kejadian serupa yang pernah dialami oleh mereka sendiri atau oleh orang-orang terdekat.

"Temen kerjanya suamiku positif covid-19 dan tetep disuruh masuk, dan ya, aku dan suamiku ketularan. Mantap bukan? Tiap hari was-was nularin ke anak," tulis salah seorang warganet.

Baca Juga: Berbagi Napas untuk Sesama, Gencar Gerakan Sosial 'Indonesia Darurat Oksigen'

"Adik ipar saya juga positif covid dan sudah menerapkan prosedur lapor puskesmas dll. Karena sempat masuk 2 hari dan etemu 14 temannya. Pas sedang isoman, bosnya bilang 14 orang tersebut harus swab antigen dan seluruh biaya ditanggung ipar saya. Padahal semua hasilnya negatif. Hamdalah," tulis warganet lain.

"Temennya mbakku yang se-unit sama-sama nakes juga, beliau positif covid dan hari ketiganya udah disuruh masuk kerja, saking kekurangn nakes di rs jadi nakes yang sakit covid dengan gejala ringan tetep harus masuk kerja seperti biasa, sedih banget kalau denger cerita mbak huhuhu," komentar salah satu warganet.

"Tunjangan ini tunjangan transport + operasional kah? IMO, kalau yang dipotong tunjangan transport masuk akal krn kalau isoman berarti tidak mobile (?) Selama bukan gaji dasar & tunjangan skill, pemotongan tunjangan transport + operasional lain fair enough (cukup adil)," tulis warganet lain.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI