Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan tak main-main terkait mahalnya penjualan obat untuk pasien Covid-19. Ia memperingatkan kepada penjual obat-obatan khususnya untuk pemulihan pasien corona untuk tidak mengambil keuntungan dari warga yang tengah dilanda kesulitan.
Tak sekedar mengancam, Luhut menyatakan akan merazia gudang milik penjual yang masih bandel menaikkan harga obat secara tidak wajar.
Sudah setahun lebih pandemi Covid-19 melanda. Namun, masih saja ada oknum penjual obat yang kerap mengambil keuntungan berlebih.
"Aturan harga eceran tertinggi obat-obatan untuk penanganan pandemi Covid-19 ini telah dibuat dan dihitung dengan cermat, pasti perusahaan itu tidak akan dirugikan, tapi jangan juga mengambil keuntungan dari kesulitan masyarakat," ujar Luhut dalam konferensi pers yang disiarkan YouTube Kemenko Kemaritiman dan Investasi, Senin (5/7/2021).
Baca Juga: BPOM Sebut Obat COVID-19 Sudah Ditemukan, Remdisivir dan Favipiravir
Luhut mengetahui kalau fenomena harga obat yang melambung itu terus terjadi di tengah masyarakat.
Luhut mencontohkan, salah satu obat Ivermectin yang ramai dicari oleh masyarakat, dijual dengan harga puluhan ribu rupiah.
Padahal, harga sebenarnya itu di bawah Rp 10 ribu. Dengan harga segitu saja, penjual sudah memperoleh keuntungan.
Untuk menertibkan mahalnya harga obat, pemerintah sudah menetapkan harga eceran tertinggi (HET) bagi 11 obat yang sering dibutuhkan pada pandemi Covid-19.
Dengan HET itu, Luhut menekankan tidak ada lagi penjual yang menjual obat dengan harga cukup tinggi bahkan sengaja menimbunnya. Kalau masih ada yang membandel, ia tidak segan-segan bakal merazia seluruh gudang-gudang para penjual.
Baca Juga: Warga Kaltim, Catat Dua Obat Covid-19 Ini Sudah Dapat Izin Penggunaan Darurat dari BPOM
"Kami akan mengambil langkah langkah tegas dengan merazia seluruh gudang-gudang mereka yang sudah kami identifikasikan keberadaannya," tegasnya.
Luhut memberikan waktu tiga hari agar penjual-penjual yang sudah terdeteksi menjual obat dengan harga tinggi untuk segera mengubahnya.
"Jadi paling lambat saya ulangi hari Rabu, jadi Kamis tidak boleh terjadi kelangkaan. Kita jangan diatur oleh orang-orang yang serakah," ucap Luhut.
"Saya tekankan hal ini dan kita harus tindak tegas dan kita sudah peringatkan dan tidak mendengarkan peringatan kita, kita akan tindak tegas," katanya menambahkan.