11 Link Telemedicine: Dapat Obat Gratis untuk Isolasi Mandiri

Rifan Aditya Suara.Com
Selasa, 06 Juli 2021 | 06:59 WIB
11 Link Telemedicine: Dapat Obat Gratis untuk Isolasi Mandiri
11 Link Telemedicine: Dapat Obat Gratis untuk Isolasi Mandiri - Halodoc Mudahkan Para Dokter Melihat Kinerjanya. (Halodoc)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejumlah telemedicine telah resmi bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk melayani para pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri (isoman). Berikut 11 link telemedicine yang bekerja sama dengan Kemenkes untuk dapat obat gratis pasien covid-19 yang isolasi mandiri.

Uji coba layanan telemedicine rencananya akan dimulai di DKI Jakarta, pada hari ini, Selasa 6 Juli 2021. Untuk itu, bagi anda atau kerabat yang sedang isoman perlu tahu daftar 11 link telemedicine tersebut.

Tujuan dari adanya kerja sama antara pemerintah dengan 11 telemedicine yakni guna memberi informasi dan pelayanan medis jarak jauh kepada pasien Covid-19. Pasalnya, telemedicine akan memberikan layanan kesehatan pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri (isoman).  Lantas apa saja 11 link telemedicine yang bekerja sama dengan Kemenkes?

Telemedicine yang bekerja sama dengan pemerintah, yakni Halodoc, Klik Dokter, Milvik Dokter, Pro Sehat, Get Well, Good Doctor, Klinik Go, Link Sehat, SehatQ, Yesdok, dan Alodokter.  Berikut ini link telemedicine yang dapat Anda kunjungi nantinya.

Baca Juga: Cerita Sukoco, Pengemudi Bus Sekolah yang Kini Jadi Pembawa Pasien Covid-19 di Jakarta

  1. Halodoc: https://bit.ly/isoman_halodoc 
  2. Klik Dokter: https://livechat.klikdokter.com/?category=Isoman%20Center&filter=121 
  3. Milvik Dokter: https://milvik.id/about-us/ 
  4. Pro Sehat: https://www.prosehat.com/wa 
  5. Get Well: https://play.google.com/store/apps/details?id=id.paquesid.getwell 
  6. Good Doctor: https://gooddoctor.onelink.me/Cmiw/efeba7ae 
  7. Klinik Go: https://www.klinikgo.com/ 
  8. Link Sehat: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.linkmedissehat.linksehat 
  9. SehatQ:
    https://sehatqapp.onelink.me/bgzy?pid=kemenkes&c=sqkemenkes&deep_link_value=https%3A%2F%2Fwww.sehatq.com%2Ftelemed&af_web_dp=https%3A%2F%2Fwww.sehatq.com%2Ftelemed&af_dp=https%3A%2F%2Fwww.sehatq.com%2Ftelemed 
  10. Yesdok: https://www.yesdok.com/id/consult/setup/ 
  11. Alodokter https://www.alodokter.com/lalui-masa-isolasi-dengan-layanan-dokter-pribadi-gratis-untuk-pasien-covid-19

Menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers secara virtual, layanan telemedicine juga akan mengirimkan paket obat kepada pasien Covid-19 dengan gejala ringan.

Obat tersebut diberikan secara gratis. Paket obat tersebut terdiri dari Multivitamin (C,B,E,Zinc), Parasetamol Tablet 500 mg, Oseltamivir 75 mg, dan Azitromisin 500 mg.

Tak hanya itu, layanan telemedicine yang bekerja sama dengan Kemenkes juga telah terintegrasi dengan 742 laboratorium PCR di seluruh Indonesia. Hal ini bertujuan agar pasien dapat melakukan pemeriksaan dengan lebih mudah.

Selain tahu 11 link telemedicine, pasien covid-19 perlu paham pedoman isolasi mandiri yang telah dijelaskan oleh pemerintah. Berikut cara isolasi mandiri yang benar, bersumber dari situs kawalcovid.19.id.

1. Simpan Nomor Darurat

Baca Juga: Link Dokter Online untuk Pasien Covid-19 Gejala Ringan, Tidak Harus ke Rumah Sakit

Saat anda melakukan isolasi mandiri pastikan bahwa anda sudah menyimpan nomor-nomor penting yang bisa anda hubungi. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mempermudah anda dalam berkonsultasi terkait apa yang sedang anda rasakan.

Meskipun anda melakukan isolasi di rumah masing-masing tetapi anda tetap harus memantau kondisi anda secara mandiri. Beberapa nomor darurat yang harus anda simpan adalah nomor dokter dan nomor keluarga.

Jangan terpengaruh dan mudah menelan informasi secara mentah-mentah. Pastikan informasi yang anda dapatkan benar faktanya, bukan hoaks dan sudah teruji secara klinis.

2. Sediakan Alat Kesehatan Mandiri

Setidaknya anda harus menyediakan beberapa alat di bawah untuk dapat tetap memantau kondisi tubuh anda secara mandiri. Alat tersebut adalah:

  1. Termometer
    Setidaknya dalam sehari anda diharuskan untuk mengecek suhu tubuh anda sebanyak 2 kali sehari, catat dan laporkan setiap perubahan suhu anda untuk berjaga-jaga.
  2. Oximeter
    Selain suhu badan, saturasi oksigen juga menjadi hal yang harus anda perhatikan ketika anda melakukan isoman. Oleh karena itu setidaknya anda sudah menyediakan alat oximeter di rumah masing-masing untuk tetap dapat memantau saturasi oksigen anda, segera melapor apabila anda menemui saturasi oksigen anda dibawah angka 95.
  3. Alat kesehatan lain yang disesuaikan dengan komorbid. Misalnya, pengukur tensi darah atau gula darah.

3. Makanan

Pastikan makanan yang anda konsumsi saat menjalani isoman dapat memenuhi kebutuhan harian anda, terutama yang banyak mengandung vitamin C dan D.

4. Jaga Kebersihan Mandiri

Seperti yang kita ketahui bahwa lingkungan yang kotor dapat memicu penyakit, oleh itu kita diharuskan untuk menjaga kebersihan kita setiap saat. Hal yang wajib anda lakukan saat menjalani isoman adalah selalu mencuci tangan dengan sabun, pisahkan sampah biasa dengan sampah bekas isoman.

INFOGRAFIS: Ini Panduan Isolasi Mandiri di Rumah Menurut WHO
INFOGRAFIS: Ini Panduan Isolasi Mandiri di Rumah Menurut WHO

Untuk tambahan, Dokter April Baller dalam siniar yang dikelola Badan Kesehatan Dunia (WHO) bertajuk "Science in Five episode Safe care at home" menjelaskan kondisi-kondisi yang mungkin terjadi saat isolasi mandiri di rumah. Beller menekankan untuk waspadai 5 kondisi saat isolasi mandiri di rumah.

  1. Sesak napas yang terjadi secara terus-menerus. Kondisi ini dapat diawali dengan perpendekan napas atau napas yang berat.
  2. Terjadi disorientasi atau merasa kebingungan terhadap kondisi di sekitarnya, kebingungan terhadap waktu, maupun identitas diri sendiri. Dokter Baller mencontohkannya dengan kebingungan soal waktu dan pola makan.
  3. Terjadi demam yang terus meninggi.
  4. Terjadi penurunan kesadaran yang diawali dengan perasaan pusing dan dehidrasi.
  5. Mengalami mual, muntah, atau diare yang serius hingga menimbulkan bercak merah.

Maka dari itu, isolasi mandiri harus dilakukan dengan sepengetahuan tokoh masyarakat, dokter, dan fasilitas kesehatan setempat. Isolasi mandiri juga harus memenuhi sejumlah syarat seperti tersedianya ruangan dengan sirkulasi udara yang baik juga peralatan rumah yang terpisah dari anggota keluarga lain.

WHO merekomendasikan setidaknya ada satu anggota keluarga tanpa penyakit penyerta yang merawat pasien isolasi mandiri. Perawat harus mewaspadai kondisi-kondisi perburukan yang mungkin terjadi pada pasien saat isolasi mandiri di rumah.

Itulah serba-serbi tentang isolasi mandiri di rumah untuk penderita covid-19. Simpan daftar 11 link telemedicine yang bekerja sama dengan Kemenkes tersebut untuk mendapatkan obat gratis.

Kontributor : Lolita Valda Claudia

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI