Fakta Menarik Susu Beruang Bear Brand, Dulu Bisa Buat Bayi Tapi Sekarang Dilarang

Senin, 05 Juli 2021 | 20:14 WIB
Fakta Menarik Susu Beruang Bear Brand, Dulu Bisa Buat Bayi Tapi Sekarang Dilarang
Iklan Kuno Susu Beruang Bear Brand. (Koleksi Perpustakaan Nasional RI)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anggapan susu beruang Bear Brand berkhasiat untuk menjaga imunitas tubuh agar terhindar dari virus corona telah memicu fenomena tersendiri. Panic buying pun terjadi hingga menjadi viral di sejumlah wilayah Indonesia.

Susu beruang itu perlahan menjadi langka karena banyak diburu. Bahkan, beberapa toko online sampai nekat menjual susu beruang dengan harga yang sangat tidak wajar menyusul kelangkaan.

Menjadi fenomena, ada fakta menarik seputar susu beruang bear brand itu. Meski bernama susu beruang, sebenarnya susu tersebut berasal dari susu sapi yang sudah melalui proses sterilisasi.

Dilansir dari Solopos.com -- jaringan media Suara.com, susu beruang Bear Brand sudah ada sejak 1906. Bear brand merupakan merek minuman susu steril yang diperkenalkan pada tahun 1906, oleh Nestlé.

Baca Juga: Masih Dicari! 300 Susu Beruang Ludes Dalam 1 Jam, Pembeli Dibatasi 10 Kaleng Saja

Baru-baru ini, Perpustakaan Nasional juga merilis sebuah iklan lawas susu cap beruang itu. Dalam iklan itu, dijelaskan jika susu beruang boleh diberikan kepada bayi.

"Iklan susu cap beruang. Zaman dulu masih diizinkan diberikan kepada bayi, sekarang zamannya sudah beda," tulis Perpustakaan Nasional di Facebook seperti dikutip oleh Suara.com, Senin (5/7/2021).

Iklan Kuno Susu Beruang Bear Brand. (Koleksi Perpustakaan Nasional RI)
Iklan Kuno Susu Beruang Bear Brand. (Koleksi Perpustakaan Nasional RI)

Iklan itu menuliskan jika susu beruang baik untuk orang-orang tua dan orang sakit menurut dokter. Selain itu, susu beruang juga membuat bayi tetap sehat.

"Berilah anak minum susu cap beruang. Inilah susu yang boleh dipercaya. Susu cap beruang sehat sekali, enak rasanya, dan tidak berasa bekas kaleng. Susu manis cap beruang menyebabkan anak lekas besar dan kuat," tulis iklan tersebut.

Sejarah mencatat, pada pengenalannya pada tahun 1906, logo susu Bear Brand menggambarkan seekor beruang yang sedang menyusui bayi beruang. Botol itu kemudian dihapus pada logonya pada tahun 1967.

Baca Juga: Heboh Susu Beruang Dibandrol Rp5 Miliar, Tawaran Netizen Tak Terduga

Tak sampai disitu, iklan itu menjelaskan susu beruang berasal dari Swiss, negara yang telah terkenal dengan produksi susu terbaik di zaman itu.

"Susu ini asalnya dari Swiss, suatu negeri yang telah terkenal sebagai asal susu yang paling baik," lanjut keterangan itu.

Lebih lanjut iklan tersebut juga menyebut susu beruang ini bisa dinikmati dengan campuran cokelat. Bahkan, susu itu bisa digunakan sebagai bahan membuat puding.

"Susu ini bukan saja diminum oleh anak bayi, tapi juga sangat bisa diminum dengan kopi atau cokelat. Dan susu bisa dibuat kue-kue atau puding," jelas iklan tersebut.

Iklan itu sendiri dilengkapi dengan foto bayi menggemaskan berwarna hitam putih. Selain itu, seluruh tulisan dalam iklan itu juga masih menggunakan bahasa Indonesia kuno di era itu.

Meski susu cap beruang kala itu disebut bermanfaat bagi bayi, namun tidak sekarang. Faktanya, susu Bear Brand sudah tidak boleh dikonsumsi oleh bayi saat ini.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melalui laman resminya menegaskan ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi dalam 6 bulan pertama kehidupannya. Hal serupa juga diungkapkan oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDAI).

Karena itu, semua bayi direkomendasikan oleh WHO dan IDAI untuk disusui. Namun jika ada kondisi tertentu yang membuat bayi tidak boleh memperoleh ASI, maka bisa digantikan oleh susu formula untuk memenuhi nutrisi bayi sementara waktu.

Sementara susu beruang bukan merupakan susu formula. Susu Bear Brand yang merupakan susu sapi itu memiliki konsentrasi protein dan mineral yang tinggi, sehingga dapat membebani ginjal bayi.

Simak Kata Praktisi Gizi Sebelum Ikut Rebutan Susu Beruang Bear Brand

Terkait viralnya susu Bear Brand yang diburu masyarakat, Praktisi Gizi Sitta Muftiya, S. Gz, sangat menyayangkan di tengah kepanikan masyarakat mudah termakan isu yang tidak benar.

Menurut ahli gizi alumni Universitas MH. Thamrin Jakarta ini, susu memang mengandung beberapa vitamin dan mineral seperti zinc, vitamin A, B hingga D, tetapi jangan hanya fokus pada konsumsi susu saja.

"Perlu diketahui bahwa jika hanya minum susu saja ya tidak ada manfaatnya, karena tubuh manusia memerlukan berbagai nutrisi dari beraneka macam bahan pangan. Bukan cuma 1 bahan pangan saja," jelasnya saat dihubungi Suara.com, Minggu (04/07/2021).

Sebab susu yang dulu masuk dalam konsep gizi 4 Sehat 5 Sempurna kini sudah diganti dengan konsep Gizi Seimbang.

"Pondasi sistem imun optimal itu memang kecukupan dan keseimbangan gizi dari semua bahan pangan seperti sayur-sayuran, buah-buahan, umbi-umbian, protein hewani, dan nabati," jelas Sitta.

Sehingga, menjaga imunitas tubuh untuk menangkal Covid-19 tidak bisa hanya mengandalkan merek susu tertentu yang diminum, namun bagaimana seseorang bisa mencukupi kebutuhan gizi seimbang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI