Sulit Dapat Bantuan, Pasien Covid-19 Berangkat ke IGD Rumah Sakit Pakai Motor

Senin, 05 Juli 2021 | 18:22 WIB
Sulit Dapat Bantuan, Pasien Covid-19 Berangkat ke IGD Rumah Sakit Pakai Motor
Inisiator LaporCovid19, Irma Hidayana (Bidik layar/Zoom)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Inisiator LaporCovid19, Irma Hidayana menceritakan adanya pasien Covid-19 yang kesulitan mendapatkan penanganan dari fasilitas kesehatan. Bahkan pasien itu memaksakan diri bergegas ke rumah sakit menggunakan sepeda motor.

LaporCovid19 membantu pasien tersebut yang diketahui tidak memiliki kendaraan roda empat. Sehingga ia dibantu untuk mendapatkan pelayanan dari puskesmas ke rumahnya.

"Pihak Puskesmas juga tidak bisa datang," kata Irma dalam diskusi yang digelar LP3ES melalui kanal YouTubenya, Senin (7/5/2021).

Padahal pasien tersebut tengah membutuhkan oksigen. Alhasil, oksigen diperoleh dari kerabat LaporCovid19 yang kebetulan tinggal didekat kediaman pasien.

Baca Juga: PCR Negatif Bukan Satu-satunya Tolok Ukur, Ini Syarat Pasien Covid-19 Selesai Isoman

Kendati sudah mendapatkan bantuan oksigen, pasien tersebut tetap membutuhkan pertolongan yang mumpuni. Pada akhirnya, pasien itu berangkat ke instalasi gawa darurat atau IGD sebuah rumah sakit dengan mengendarai sepeda motornya sendiri.

"Tetapi tidak memadai sehingga dia harus pergi ke IGD naik sepeda motor sendiri," tuturnya.

Sampai ke rumah sakit pun ia harus menunggu lama untuk mendapatkan pelayanan. LaporCovid19 yang saat itu terus memberikan bantuan tidak bisa berbuat lebih karena pihak Dinas Kesehatan tidak bisa diharapkan.

"Itu menunggu lama setelah kami menelpon dinkes juga sama sekali tidak ada gerakan," tuturnya.

Kondisi semrawut seperti itu dinilai LaporCovid19 tidak bisa dianggap sebagai keadaan yang baik-baik saja. Maka mereka juga meminta pemerintah untuk meminta maaf dan segera melakukan tindakan kongkrit.

Baca Juga: Pasien Covid-19 Meninggal karena Kurang Oksigen, Anggota DPR Minta Menkes Mundur

Selain itu, pemerintah juga diminta untuk tidak melulu menyampaikan narasi kalau kondisi sedang baik-baik saja. "Serta mengakhiri segala komunikasi yang mencitrakan bahwa kita sedang baik-baik saja. Kita tidak sedang baik-baik saja," ucapnya.

"Karena pencitraan yang menjelaskan bahwa kita sedang baik-baik saja itu hanya menumbuhkan ketidakwaspadaan pada masyarakat."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI