Suara.com - Sebuah taman sedang dikembangkan di krematorium di Bhopal menggunakan abu jenazah korban Covid-19. Taman ini dibangun untuk mengenang mereka yang meninggal karena keganasan virus tersebut.
Menyadur NDTV Senin (05/07) taman ini akan dibangun di Bhadbhada Vishram Ghat dan diisi dengan 21 truk penuh berisi abu sisa pembakaran jenazah Covid yang disimpan di fasilitas tersebut.
Abu-abu jenazah itu belum diambil oleh kerabat mendiang karena pembatasan yang sangat ketat di India sehingga manajemen memiliki tantangan tersendiri untuk membuangnya.
"Lebih dari 6.000 mayat dikremasi di Bhadbhada Vishram Ghat dengan kepatuhan ketat protokol COVID-19 selama periode 90 hari dari 15 Maret hingga 15 Juni," jelas Mamtesh Sharma, sekretaris komite manajemen krematorium.
Baca Juga: Wajib Tahu, Ini Perbedaan Varian Covid-19 Delta dan Kappa dari India
"Sebagian besar anggota keluarga mengumpulkan tulang-tulangnya tapi meninggalkan abunya karena virus corona. Akibatnya, abu jenazah di krematorium itu ditinggalkan hingga menghasilkan 21 truk bermuatan abu." ujarnya.
"Sulit dan tidak ramah lingkungan untuk membuang abunya ke sungai Narmada. Hal itu bisa mencemari sungai. Jadi, kami memutuskan untuk mengembangkan sebuah taman dengan abunya," lanjut pria ini.
Taman ini sedang dikembangkan menggunakan "teknik Miyawaki" dari Jepang, di mana sekitar 3.500-4.000 tanaman dapat ditampung, katanya.
Sharma mengatakan bahwa dengan teknik ini, tanaman akan membutuhkan waktu 15 hingga 18 bulan untuk tumbuh menjadi pohon.
Ketua komite Arun Choudhary mengatakan keputusan itu diambil untuk mengenang orang yang mati agar tetap hidup dengan mengembangkan taman di kampus krematorium.
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Berhala di India Dibuang ke Jalan karena Gagal Lindungi dari Covid-19?
“Kami mengimbau kepada keluarga yang meninggal akibat Covid-19, untuk ikut bekerja di perkebunan. Pihak pengelola akan merawat tanaman ini hingga tumbuh menjadi pohon,” ujarnya.