Viral Dokter Cerita Kronologi Tak Lolos Penyekatan PPKM Darurat, Sampai Speechless

Senin, 05 Juli 2021 | 15:36 WIB
Viral Dokter Cerita Kronologi Tak Lolos Penyekatan PPKM Darurat, Sampai Speechless
Viral Dokter Cerita Kronologi Tak Lolos Penyekatan PPKM Darurat. (Twitter/@AdlhiTR)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Cerita seorang tenaga kesehatan (nakes) yang tidak lolos penyekatan PPKM Darurat di Jakarta menjadi viral. Padahal, nakes ini merupakan dokter yang harus bertugas merawat pasien virus corona.

Kisah ini dibagikan oleh dokter itu yang bernama Aldhitama Ramadhan di akun Twitter @AdlhiTR miliknya. Ia menceritakan kronologi kejadian yang dialaminya saat PPKM Darurat.

Peristiwa ini terjadi saat ia akan keluar dari Tol Sudirman untuk bertugas. Namun, pintu keluar ini dilakukan penyekatan dan dijaga ketat oleh sejumlah polisi.

Aldhitama pun menunjukkan surat dinas hingga kartu id card Ikatan Dokter Indonesia (IDI) ke polisi yang bertugas menjaga penyekatan. Hal ini dilakukan agar ia bisa segera diizinkan lewat untuk bertugas.

Baca Juga: Anisa Bahar Lelang Rumah Senilai Rp4 Miliar Bantu Pasien Covid-19, Netizen: Terharu Banget

Tak disangka, polisi tidak memperbolehkannya untuk melewati penyekatan. Padahal, ia sudah memberikan bukti-bukti kuat jika dirinya seorang dokter yang mau berangkat kerja.

"Terima kasih semua pada bapak polisi @TMCPoldaMetro yang bertugas di depan pintu keluar Tol Sudirman. Saya tenaga medis mau berangkat tugas," ceritanya di Twitter seperti dikonfirmasi oleh Suara.com, Senin (5/7/2021).

Viral Dokter Cerita Kronologi Tak Lolos Penyekatan PPKM Darurat. (Twitter/@AdlhiTR)
Viral Dokter Cerita Kronologi Tak Lolos Penyekatan PPKM Darurat. (Twitter/@AdlhiTR)

"Sudah memberikan surat dinas dan kartu IDI saya. Tetap tidak di perbolehkan keluar. Hanya di jawab 'Saya juga menjalankan tugas pak' lah?!," lanjutnya.

Aldhitama pun menyentil Polda Metro Jaya. Ia mengaku speechless saat mendengar jawaban polisi yang ngotot tidak memperbolehkannya lewat. Polisi itu menjawab jika ia hanya menjalankan tugas saja dengan melakukan penyekatan.

"Aku spechless waktu bapaknya bilang 'Saya juga menjalankan tugas'. Lah ini saya mau cosplay jadi tabung oksigen apa gimana?," ungkapnya.

Baca Juga: Geger Spanduk IRD RSKD Tak Terima Pasien Lagi, Direktur: Terpaksa Terapkan Buka Tutup

Lebih lanjut Aldhitama mengatakan seharusnya polisi bisa memahami mana pekerjaan yang esensial dan tidak. Terlebih, pekerjaannya sangat krusial saat ini karena bertugas merawat pasien virus corona.

"Mungkin bapak-bapak tadi ga paham arti pekerja esensial, terlebih lagi saya dokter di sarana kesehatan yang merawat COVID-19 juga. @TMCPoldaMetro," kata Aldhitama.

"Saya juga kalau gak panggilan hati buat kerja yang kontak langsung sama pasien covid juga mending di rumah aja deh pak @TMCPoldaMetro," lanjutnya.

Demi memastikan kejadian tidak terulang, Aldhitama menceritakan kisahnya di media sosial. Ia juga meminta bantuan dr. Tirta atas permasalahan ini agar menjadi evaluasi bersama.

Viral Dokter Cerita Kronologi Tak Lolos Penyekatan PPKM Darurat. (Twitter/@AdlhiTR)
Viral Dokter Cerita Kronologi Tak Lolos Penyekatan PPKM Darurat. (Twitter/@AdlhiTR)

"Gimana ini @tirta_hudhi udah pake surat jalan sama kartu IDI tetep gak tembus. Padahal mau jalan dinas loh bukan mau jalan-jalan. Pak polisinya tetep gamau denger penjelasan tuh," cuit Aldhitama.

"(Sekarang) sudah coba di teruskan oleh @tirta_hudhi. Semoga kedepannya jadi evaluasi agar lebih baik lagi. Saya rasa cukup perdebatannya, tinggal kita tunggu besok akan terulang atau tidak. Terima kasih," lanjutnya.

Terakhir, Aldhitama juga menjelaskan tenaga kesehatan tidak hanya dokter saja yang penting. Melainkan ada perawat, farmasi, radiologi, hingga supir ambulans yang memiliki tugas sama pentingnya dalam menangani pasien Covid-19.

"Mengingat juga nakes bukan hanya dokter. Perawat, farmasi, radiologi, analis, supir ambulance, dll. Semuanya tenaga kesehatan juga. Saling sinergi. Gak bisa kurang salah satunya," pesannya.

Hingga berita ini dibuat, pengakuan dokter ini yang dicegat saat akan bertugas langsung mendapatkan lebih dari 7.700 tanda suka dan dibagikan ulang hingga 3.400 kali.

Warganet juga langsung ramai memberikan komentar dengan mendukung sang dokter. Mereka ikut memprotes tidak seharusnya penyekatan menghambat kinerja nakes dalam situasi genting saat ini.

"Seharusnya Dokter, NAKES diperbolehkan lewat. Ini jalan ditutup demi mengurangi kenaikan Covid. Dokter juga Nakes itu untuk mengobati pasien Covid dan pasien lainnya. Kalau dilarang lewat dampaknya ke pasiennya bisa wafat dll," komen warganet.

"Wah sama banget deh, tadi pagi jam 7 mobil operasional yang penumpangnya beberapa perawat juga dokter mau menuju ke smesco karena ada event vaksin. Udah nunjukin surat tugas jaga kepolisian, tetep ditolak, padahal hari Sabtu itu titik tol sudh ditutup tapi kita nunjukin surat tugas masih bisa lewat," curhat warganet.

"Caranya kurang efektif merugikan para pekerja, waktu terutama. Dampaknya pasti panjang dengan adanya penutupan akses jalan dimana-mana. Mohon untuk bapak Polda Metro segera di revisi pak dan lihat lagi realita nya," tegur warganet.

"Nahlo, ini gimana ini? Mudah-mudahan cepat ada titik temu yang terbaik untuk masalah ini. Untuk masnya terima kasih sudah menjadi garda terdepan buat mengobati pasien-pasien Covid-19, sehat terus masnya," dukung warganet.

"Emang membingungkan. Dari jauh-jauh sebelum tempat penyekatan, saya udah siapin dokumen yang menerangkan kita kerja di sektor esensial. Ternyata, ditanya juga kagak, semuanya disuruh muter atau cari jalan lain. Absurd bener," beber yang lain.

"Dokter aja diblokir. Pantes aja tadi saya yang ngaku tugas di media dikacangin dan dibalas ketus. 'Puter Balik! Jakarta ditutup!'," tambah warganet.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI