Desak Intervensi Global, Fadli Zon: Negara Sudah Tak Mampu Selamatkan Nyawa Rakyat

Senin, 05 Juli 2021 | 14:00 WIB
Desak Intervensi Global, Fadli Zon: Negara Sudah Tak Mampu Selamatkan Nyawa Rakyat
Politisi Partai Gerindra Fadli Zon saat berada di Kota Solo. [suara.com/Ari Welianto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mendesak adanya campur tangan atau intervensi global dalam menangani pandemi virus corona di Indonesia. Saran ini diberikan menyusul situasi gawat lonjakan kasus hingga angka kematian Covid-19 di Tanah Air.

Melalui akun Twitternya, Fadli Zon meminta pertolongan global bagi negaranya. Menurutnya, pemerintah sudah tidak mampu lagi menyelamatkan nyawa rakyat.

"Sebaiknya segera ada intervensi dan pertolongan global untuk Indonesia. Negara sudah tak mampu menyelamatkan nyawa rakyat," saran Fadli Zon di Twitter seperti dikutip oleh Suara.com, Senin (5/7/2021).

Tak asal bicara, Fadli Zon mengungkap segala kekacauan yang terjadi di Indonesia belakangan ini. Salah satunya adalah banyak rumah sakit yang sudah kewalahan melayani pasien.

Baca Juga: Luhut Laporan ke Jokowi: Ada Kritis di Sana-Sini, Tapi Semua Terkendali Pak Presiden

Situasi diperparah dengan kelangkaan oksigen yang menimbulkan banyak korban kematian. Lalu sulitnya pasien Covid-19 untuk mendapatkan vitamin yang mulai langka dan dijual harga tinggi.

"Rumah sakit tak berdaya melayani pasien, oksigen langka, vitamin sulit didapat," beber Politikus Partai Gelora ini.

Fadli Zon Desak Intervensi Global di Indonesia. (Twitter/@fadlizon)
Fadli Zon Desak Intervensi Global di Indonesia. (Twitter/@fadlizon)

Lebih lanjut Fadli Zon juga menyoroti utang Indonesia yang terus melonjak. Salah satunya adalah utang pemerintah kepada berbagai rumah sakit yang belum dibayar.

Ia pun menyentil Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar memperhatikan berbagai masalah penanganan pandemi Covid-19 saat ini. Apalagi, Fadli Zon menilai masyarakat saat ini seolah berusaha sendiri untuk menyelamatkan diri.

"Utang pada RS belum dibayar. Banyak orang berjibaku sendiri menyelamatkan diri. Pak @jokowi?," sentil Fadli Zon.

Baca Juga: Pemerintah Sedang Impor Oksigen Bagi Pasien Covid-19

Kritikan Fadli Zon ini telah mendapatkan lebih dari 120 tanda like. Warganet juga ramai mengomentari cuitan Fadli Zon ini dengan berbagai pendapat.

"Kalau mau terus-terusan makan gengsi, bayar konsekuensinya bakal lebih costly! Kalau sudah tidak baik-baik saja, mbok ya ngaku ajaa. Sudah jadi rahasia umum juga," komen warganet.

"Kata Bung Karno musuhmu besok lebih berat yaitu bangsamu sendiri. Mungkin pesan beliau relevan untuk hari ini," tambah yang lain.

"Bang!! Khusus buat bayar RS, duit-duit hasil korupsinya para koruptor itu mbok ya ditarik gitu ma negara, koruptor nya dihukum mati ato seumur hidup dan dimiskinkan! Biar pada kapok jadi koruptor!!," saran warganet.

"Coba @fadlizon kasih solusi ke pemerintah!! Biar rakyat bisa terselamatkan dari langkanya oksigen, vitamin yang sulit di dapat dan utang pada RS yang belum dibayar," timpal lainnya.

"Mungkin habis beli alutsita gak ya," tanya warganet.

Alat Kesehatan Ini Langka dan Harga Naik Drastis Usai Lonjakan Kasus Covid-19

Sejak awal terjadi pandemi Covid-19, telah menyebabkan kepanikan di masyarakat. Saat awal infeksi Covid-19 diumumkan masuk di Indonesia pada Maret 2020, masyarakat berbondong-bondong belanja sembako untuk kebutuhan karantina mandiri.

Tak hanya itu, juga sempat terjadi kelangkaan masker medis dan hand sanitizer. Juga harganya yang tiba-tiba meroket akibat tingginya permintaan.

Saat ini, setelah beberapa minggu kasus positif Covid-19 melonjak hingga mencapai rekor lebih dari 27 ribu dalam sehari, kelangkaan masih terjadi tetapi pada sejumlah alat kesehatan.

Tidak hanya dibutuhkan oleh rumah sakit, tetapi orang-orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan harus menjalani isolasi mandiri di rumah turut membeli alat kesehatan. Dihimpun dari berbagai sumber, Suara.com mengumpulkan berbagai alat kesehatan yang saat ini langka di pasaran dan harganya meroket.

1. Tabung oksigen dan isi ulangnya

Sesak napas menjadi salah satu gejala yang umum dirasakan pasien Covid-19. Seiring meningkatkan jumlah orang yang terinfeksi virus corona, penggunaan tabung oksigen untuk membantu pernasapan juga terus bertambah. Bukan hanya di rumah sakit tetapi juga pasien yang isolasi mandiri di rumah.

Ketua pelaksana gerakan Oksigen Untuk Warga khusus wilayah Jabodetabek Alif Iman Nurlambang bercerita kepada Suara.com bahwa permintaan oksigen telah meningkat sejak Juni lalu. Salah satu relawannya dalam gerakan tersebut pernah lakukan survei ke Pasar Pramuka, Jakarta, dan mendapati suplay tabung oksigen tersisa sedikit juga dengan harga yang sudah naik.

"Salah satu teman ada yang tes telepon ke pasar pramuka. 'Tabung oksigen ukuran berapa yang sedia pak?' Kita tanya begitu. 'Kita tinggal 3 nih. Ukuran 1 meter kubik. Wah ini banyak permintaan. Harga 2,8 (juta)'. Sekarang sudah di atas 3 juta semua," cerita Alif saat dugubungi Suara.com beberapa hari lalu.

2. Nebulizer

Pemakaian tabung oksigen tentu dibutuhkan juga selang nebulizer untuk menyalurkan uap oksigen ke dalam tubuh. Aa beragam jenis nebulizer yang dijual secara daring melalui platform belanja.

Paling murah nebulizer handheld dijual dengan harga berkisar di atas Rp 150 ribu sampai Rp 300 ribu. Sementara masker selang nebulizer saja dijual dengan harga dj bawah Rp 50 ribu. Akan tetapi jika lengkap dengan mesin terapi, pada platform online dijual dengan harga di atas Rp 400 ribu.

3. Pulse Oximeter

Alat pendeteksi kadar oksigen atau pulse oximeter juga termasuk alat kesehatan yang banyak dicari masyarakat. Akibatnya, harganya turut melonjak berkali lipat dibandingkan sebelumnya.

Harga wajar pulse oximeter sebelum terjadi lonjakan kasus positif Covid-19 hanya sekitar Rp 50 ribu sampai Rp 80 ribu. Tetapi saat ini sudah naik drastis sampai Rp 300 ribu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI