Suara.com - Pengendara sepeda motor bernama Karno (57) tetap santai meski terjebak macet imbas penyekatan di hari ketiga PPKM Darurat Jawa - Bali di Jalan Raya Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan, tepatnya di dekat Tapal Kuda Lenteng Agung, Senin (5/7/2021).
Dia mengaku sudah 2 jam lebih tak bisa melintas karena adanya penyekatan yang dilakukan aparat. Karno merupakan pekerja proyekdi kawasan Kalibata, Jakarta Selatan.
"Saya dari jam 8 pagi di sini. Saya kan kerja di Kalibata, ya bagian proyek gitu," ungkap Karno saat dijumpai Suara.com di lokasi.
Karno sengaja menepi di pinggir jalan sambil menunggu aparat membuka penyekatan. Bahkan, Karno justru menikmati pemandangan lalulintas yang macet akibat adanya penyekatan yang dilakukan petugas.
Baca Juga: Ribuan Personel Jaga PPKM Darurat, Ini 8 Titik Penyekatan di Kabupaten Bogor
"Hehe, ya itung-itung nonton orang lah di sini," sambungnya.
Jika penyekatan tak kunjung dibuka, maka Karno mengaku akan kembali pulang ke rumanyadi kawasan Depok. Soal pekerjaan, mau tidak mau, nantinya dia akan izin kepada sang bos.
"Ya kalau enggak dibuka saya pulang saja lah," singkat dia.
Pantauan Suara.com, sejak pagi hingga pukul 09.30 WIB, aparat TNI dan Polri telah bersiaga di lokasi. Tiga kendaraan taktis milik Korps Brimob dan TNI juga disiagakan oleh aparat yang berjaga.
Kendaraan yang tertahan di pos penyekatan ini rata-rata berasal dari kawasan Depok dan hendak mengarah ke kawasan DKI Jakarta. Petugas di lapangan pun mengecek kelengkapan bagi pengendara yang bekerja di sektor krusial.
Baca Juga: Warga Masih Berkeliaran saat PPKM Darurat, Kapolda Metro: Apa Harus Represif?
Mereka yang mempunyai surat tugas diperkenankan melanjutkan perjalan. Sedangkan, mereka yang tidak bekerja di sektor krusial terpaksa harus berputar arah di Tapal Kuda Lenteng Agung menuju Depok.
Pengamatan Suara.com sejak dalam perjalanan, antrean kendaraan roda dua dan empat mengular hingga berbatasan Depok - Jakarta, yakni tepatnya di Universitas Pancasila. Tak sedikit kendaraan yang harus rela berputar arah.
Seperti pemberitaan sebelumnya, sebanyak 4.463 personel gabungan diturunkan untuk pengendalian mobilitas di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jakarta, yang berlangsung 3-20 Juli 2021.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus menjelaskan, ada 4.463 personel gabungan yang terdiri dari 1.500 personel dari Polda Metro Jaya, 2.263 personel Kodam Jaya dan sekitar 700 personel Satpol PP DKI Jakarta.
"Ini semua akan kami siagakan sepanjang PPKM Darurat sampai 20 Juli 2021 nanti," ujarnya di Bundaran Senayan, Jakarta, Sabtu (3/7/2021) dini hari.
Dia mengatakan, personel-personel ini tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Aman Nusa yang juga akan melakukan penegakan hukum dan penindakan yang tegas bagi pelanggar ketentuan dalam PPKM Darurat termasuk pengawasan pada sektor-sektor non esensial dan kritikal.
Satgas ini, kata Kombes Pol Yusri Yunus akan berkeliling untuk memeriksa apakah masih ada sektor nonesensial yang tidak diperbolehkan beroperasi tetap membandel melanggar.
Jika ditemukan pelanggaran dari hasil penyelidikan, Yusri mengatakan akan dilakukan penindakan secara tegas dan terukur pada PPKM Daurat.
"Ini adalah upaya mendisiplinkan masyarakat. Masyarakat harus sadar bahwa Covid-19 ini bukan main-main lagi. Yang kita harapkan adalah masyarakat mau di rumah saja," ujarnya.