Pesawat Hercules Filipina Jatuh saat Mendarat, 45 Penumpang Tewas

Senin, 05 Juli 2021 | 08:22 WIB
Pesawat Hercules Filipina Jatuh saat Mendarat, 45 Penumpang Tewas
Pesawat Hercules Lockheed C-130 Filipina jatuh dan menewaskan 45 orang.[Facebook/Rotary Clubs of the Philippines via CNA]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sedikitnya 45 orang tewas dalam sebuah kecelakaan pesawat militer Filipina pada Minggu (4/7) setelah kehilangan landasan pacu di selatan negara itu, kata para pejabat.

Menyadur Channel News Asia Senin (5/7/2021), pesawat militer yang jatuh dan terbakar tersebut membawa sekitar sembilan puluh enam orang.

Kebanyakan pesawat angkut Lockheed C-130 Hercules dari mereka adalah lulusan militer baru. Pesawat itu kecelakaan itu terjadi ketika mencoba mendarat di pulau Jolo, provinsi Sulu.

Departemen Pertahanan Nasional mengatakan dari 45 orang tewas, tiga warga sipil tewas, sementara 53 terluka, empat warga sipil diantaranya. Lima personel militer masih hilang.

Baca Juga: Peramal Mbak You Meninggal Bukan Terpapar Covid-19, Tapi Karena Komplikasi Penyakit Ini

"Sejumlah tentara terlihat melompat keluar dari pesawat sebelum menyentuh tanah, menyelamatkan mereka dari ledakan yang disebabkan oleh kecelakaan itu," kata Satuan Tugas Gabungan Sulu dalam sebuah pernyataan.

Belum diketahui berapa banyak yang melompat atau apakah mereka selamat. Pasukan itu terikat untuk operasi kontra-pemberontakan.

"Ini adalah hari yang menyedihkan tetapi kita harus tetap berharap," kata komandan Satuan Tugas Gabungan Sulu Mayor Jenderal William Gonzales.

Foto-foto yang diambil oleh media lokal Pondohan TV dan diposting di halaman Facebook mereka menunjukkan bangkai pesawat yang dilalap api.

Kepulan asap hitam tebal membubung di atas rumah-rumah yang terletak di dekat lokasi kecelakaan.

Baca Juga: Merinding! 6 Ramalan Mbak You Bikin Heboh, Sebelum Meninggal Terawang Langit Terbelah

Panglima Angkatan Bersenjata Jenderal Cirilito Sobejana mengatakan pesawat itu membawa pasukan dari Cagayan de Oro di pulau selatan Mindanao.

Pesawat mencoba "mengembalikan tenaga tetapi tidak berhasil", kata Sobejana kepada media lokal. Ia menggambarkan kecelakaan itu sebagai "sangat disayangkan".

Seorang juru bicara militer, Kolonel Edgard Arevalo, mengatakan tidak ada tanda-tanda serangan terhadap pesawat itu.

Pesawat bermesin empat itu jatuh di dekat sebuah tambang di daerah berpenduduk sedikit, kata Letnan Satu Jerrica Angela Manongdo kepada AFP, seraya menambahkan operasi penyelamatan telah selesai.

Almar Hajiri Aki, seorang siswa di sekitar tempat kejadian, mengatakan kepada AFP bahwa dia dia mendengar "ledakan keras" di belakangnya.

"Saya pikir rumah kami dihantam," kata pria berusia 21 tahun itu. Ia kemudian bergegas bersama tetangganya untuk membantu menyelamatkan para tentara.

Kecelakaan tersebut terjadi setelah sebuah helikopter Black Hawk jatuh bulan lalu saat latihan di malam hari dan menewaskan enam orang di dalamnya.

Tiga pilot dan tiga penerbang tewas ketika S-70i mereka jatuh di dekat tempat pelatihan Crow Valley di utara Manila, yang menyebabkan seluruh armada dilarang terbang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI