Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan telah terjadi peningkatan signifikan pada pemakaman dengan protap Covid-19 di ibu kota. Bahkan kemarin, Sabtu (4/6/2021) merupakan rekor tertinggi dengan jumlah penguburan dalam sehari mencapai 392 jenazah.
Anies pun menganggap meroketnya angka pemakaman dengan protap Covid-19 ini sebagai perhatian serius. Bahkan hal ini disebutnya sebagai tanda bahaya bagi semua orang.
"Menambah rumah, menambah kilometer jalan itu adalah sebuah prestasi. Tapi menambah liang kubur, menambah jumlah orang yang dimakamkan ini adalah sebuah tanda bahaya bagi semuanya. Bahwa jumlah kematian di Jakarta sudah meningkat amat tinggi," ujar Anies di Jalan Raya Bogor, Jakarta Timur, Minggu (4/7/2021).
Peningkatan pemakaman dengan protap Covid-19 ini mulai terjadi sejak 16 Juni lalu. Padahal, saat ini angkanya masih berkisar di bawah 20 penguburan tiap harinya.
Baca Juga: Positif Covid-19, Adelia Pasha Curiga Terkena Varian Delta
"Satu minggu terakhir di atas 250, 304, 301, 362, 392 (pemakaman)," tuturnya.
Padahal, kata Anies, mereka dua pekan sebelumnya dalam kondisi sehat. Namun begitu wabah Covid-19 meroket, mereka terpapar atau masih diduga sehingga timbul gejala dan akhirnya wafat.
"Ini adalah orang-orang yang dua Minggu sebelumnya masih sehat. Ini adalah ayah kita, ibu kita, kakak kita," jelasnya.
Demi mencegah bertambah banyaknya korban, Anies pun menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat. Masyarakat diminta mematuhi aturan ini dan mengurangi hingga seminimal mungkin aktivitas di luar rumah.
"Karena itu di rumahlah demi keselamatan. Kita tidak ingin menguburkan lebih banyak lagi saudara-saudara kita," pungkasnya.
Baca Juga: PPKM Darurat, Mulai Besok Pengguna KA Jarak Jauh Wajib Punya Sertifikat Vaksin