Suara.com - Sedikitnya 19 orang hilang akibat disapu tanah longsor di sebuah kota resor populer Jepang tengah pada Sabtu (3/6) setelah berhari-hari hujan deras.
Tayangan televisi Jepang, menyadur Channel News Asia SAbtu (3/7/2021), menunjukkan longsoran lumpur melenyapkan beberapa bangunan di Atami, barat daya Tokyo.
Tanah longsor tersebut membuat puluhan warga di kota tersebut melarikan diri dan membuat kepanikan, diantaranya bahkan sempat terjatuh.
"Saya mendengar suara yang mengerikan dan melihat tanah longsor meluncur ke bawah saat petugas penyelamat mendesak orang untuk mengungsi. Jadi saya berlari ke tempat yang lebih tinggi," kata seorang pemimpin kuil di dekat bencana kepada NHK.
Baca Juga: Jepang Buka Laboratorium UFO Tanpa Ilmuwan
"Saat saya kembali, rumah dan mobil yang ada di depan kuil sudah tidak ada." sambungnya.
Seorang pejabat manajemen bencana prefektur Shizuoka mengatakan kepada AFP bahwa "keselamatan 19 orang tidak diketahui".
Pemerintah setempat telah meminta bantuan militer untuk terjun dalam misi penyelamatan, tambahnya.
Tanah longsor terjadi sekitar pukul 10.30 pagi waktu setempat dan membuat "beberapa rumah hanyut", kata seorang pejabat kota Atami.
Lebih dari 2.800 rumah di wilayah tersebut mengalami pemadaman listrik, menurut Tokyo Electric Power Company (TEPCO).
Baca Juga: Ekspor Tuna ke Jepang Berkurang, Gubernur Sulut Langsung Hubungi Menteri KP
Perdana Menteri Yoshihide Suga akan bertemu para menteri sore ini untuk membahas bencana dan kerusakan terkait bencana tersebut, media Jepang melaporkan.
Sebagian besar wilayah Jepang saat ini mengalami musim hujan tahunan, yang berlangsung selama beberapa minggu dan sering menyebabkan banjir dan tanah longsor..
Pada 2018, lebih dari 200 orang tewas saat banjir dahsyat menggenangi Jepang bagian barat. Dan tahun lalu puluhan tewas saat pandemi Covid-19 mempersulit upaya bantuan.
Wilayah Atami mengalami curah hujan hingga 313 mm hanya dalam 48 jam hingga Sabtu, lebih tinggi dari rata-rata bulanan biasanya, menurut NHK.